Studi di Selandia Baru Ungkap Vape Bisa Tekan Angka Prevelensi Orang Merokok
Studi baru di Selandia Baru mengungkapkan vape dapat membantu orang berhenti merokok lebih cepat.
Penulis: Fajar Anjungroso
Walker mengatakan vaping (sebutan saat menggunakan vape) adalah alat pengurangan dampak buruk untuk membantu orang meninggal karena merokok. ”Vaping lebih tidak berbahaya daripada merokok,” terusnya.
Terkait, kasus kematian dan penyakit akut akibat vape di Amerika Serikat (AS), menurut Walker, bukan disebabkan oleh perangkat atau vapenya.
Melainkan karena sesuatu yang tidak semestinya dimasukkan ke dalam rokok elektrik.
”Karena itu penting bahwa vapers tidak membeli e-liquid dari pasar gelap. Hanya membeli dari pengecer terkemuka,” sarannya.
Realitanya, Walkter menyebut sekitar 5.000 orang meninggal di Selandia Baru karena penyakit yang berhubungan dengan merokok.
”Sepengetahuan kami, tidak ada seorang pun di Selandia Baru yang meninggal akibat vaping," tambahnya.
Di Selandia Baru, sekitar satu dari delapan (13 persen) orang dewasa berusia 15 tahun keatas merokok tembakau setiap hari. “(Dengan vape) itu banyak orang yang hidupnya bisa diubah menjadi lebih baik,” ucapnya.
Dr George Laking, yang juga seorang peneliti bersama untuk penelitian ini, mengatakan metode penelitiannya adalah uji coba acak terbesar di dunia penggunaan rokok elektrik yang melibatkan masyarakat adat.