TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter spesialis obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Anak dan Bersalin (RSAB) Harapan Kita, dr Gatot Abdurrazak menjelaskan meninggalnya janin bayi kembar Irish Bella karena ada sebagian plasenta yang lepas atau disebut Solusio Plasenta.

Terlepasnya sebagian plasenta itu biasanya disebabkan preeklamsi dari mirror syndrome.

Pendarahan yang mulai sering dialami Irish Bella, lanjut Gatot Abdurrazak, tidak menyebabkan Mirror Syndrome.

"Mirror Syndrome sangat jarang terjadi pada kehamilan kembar. Tapi tidak ada hubungannya dengan capek, serta pendarahan yang dirasakan pasien belakangan ini," kata Gatot Abdurrazak.

Dijelaskan jika ini terjadi akibat Twin to Twin Transfusion Syndrome.

"Mirror syndrome karena Twin to Twin Transfusion Syndrome saat janin (resipien) yang satu sudah bengkak," jelasnya.

Baca: Termasuk Langka, Bayi Irish Bella Meninggal Alami Mirror Syndrome, Sedikit yang Selamat

Baca: Bayi Kembarnya Meninggal dalam Kandungan, Irish Bella Masih Bisa Hamil Lagi, Apa Syaratnya?

Baca: Fokus Besarkan Anak, Nikita Mirzani Enggan Jalani Hubungan Serius

Bisa Hamil Lagi

Rahim Irish Bella diketahui tidak mengalami masalah setelah janin bayi kembar tersebut meninggal dalam kandungan.

Meski membutuhkan waktu pemulihan cukup lama, Irish Bella bisa kembali melakukan program hamil.

"Bisa hamil lagi, paling cepat tiga bulan (setelah kehilangan janin bayi kembar). Bayi yang meninggal ini prematur, masih berusia 27 minggu dan meninggal dalam kandungan," jelas Gatot Abdurrazak.

Tekanan Darah Irish Bella Mulai Normal

Kondisi bintang sinetron dan film Irish Bella (23) semakin membaik setelah menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan janin bayi kembarnya yang meninggal.

Ini berbeda saat Irish Bella harus menjalani operasi caesar untuk mengeluarkan janin bayi kembar, kondisi Irish Bella begitu memprihatinkan.

Janin bayi kembar Irish Bella meninggal dalam kandungannya ketika berusia 27 minggu, Jumat (4/10/2019) pukul 08.00 WIB.