Benarkah Terlalu Banyak Tidur Membuat Orang Beresiko Sering Sakit Bahkan Kematian?
Ilustrasi tidur - Sebuah studi yang dilakukan oleh Peking Union Medical College dan McMaster menyebutkan terlalu banyak tidur membuat resiko penyakit
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Sebuah studi yang dilakukan oleh Peking Union Medical College dan McMaster menyebutkan terlalu banyak tidur membuat resiko penyakit tinggi.
TRIBUNNEWS.COM - Studi mengungkapkan jam tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah enam jam sampai delapan jam dalam sehari.
Studi mengungkapkan, jika tidur lebih dari jam-jam tersebut, dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular.
Kardiovaskular adalah penyakit yang berkaitan dengan jantung dan pembuluh darah.
Baca: Ashanty Idap Autoimun, Krisdayanti Sebut Istri Anang Hermansyah banyak Mengeluh dan Susah Tidur
Baca: Sebelum Divonis Idap Autoimun, Ashanty Ternyata Sempat Curhat ke Krisdayanti Dia Tidak Bisa Tidur
Dilansir Tribunnews.com dari CNN Health, peneliti mengambil sampel dari 21 negara di tujuh wilayah mengungkapkan bahwa orang yang tidur diatas delapan jam meningkatkan risiko Kardiovaskular utama, seperti stroke atau gagal jantung.
Peneliti juga mengungkapkan, dari tingkat kematian menunjukkan lebih dari 41 persen mengalami risiko kematian.
Tim yang dipimpin Chuangshi Wang, seorang mahasiswa yang menempuh gelar PhD di McMaster dan Peking Union Medical College di Tiongkok, juga mengidentifikasi peningkatan risiko tersebut juga bisa terjadi di orang yang menyukai tidur siang.
"Aktivitas tidur pada siang hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kejadian Kardiovaskular utama dan kematian," ujar Wang.
Baca: Pernah Lihat? Seperti Ini Tempat Tidur Pilot dan Pramugari yang Tersembunyi di Pesawat
Baca: Tips Bugar dan Enerjik Ala Menlu Retno Marsudi, Rajin Jogging Hingga Kurangi Konsumsi Nasi
"Pada mereka yang tidurnya lebih dari enam jam di malam hari juga akan terkena Kardiovaskular utama, akan tetapi tidak pada mereka yang tidur kurang dari 6 jam semalam," tambah Wang.
Studi ini memang membawa gambaran global.
Akan tetapi, studi ini bersifat observasional yang artinya penyebab dari risiko tersebut masih belum diketahui.
"Meskipun temuan itu sangat menarik, risiko ini tidak membuktikan sebab dan akibat," kata Julie Ward, perawat jantung senior di British Heart Foundation, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
Baca: 5 Tips Mudah Cegah Kenaikan Berat Badan di Kantor, Kurangi Ngemil & Tetap Aktif Bergerak
Baca: Seorang Anak Tewas Saat Tidur, Tersengat HP Tertindih Saat Dicharge, 10 Tips Agar Aman Charge Ponsel
Kurang tidur juga terbukti meningkatkan risiko Kardiovaskular utama sebesar 9 persen dibandingkan dengan orang yang tidur selama enam jam hingga delapan jam.
Temuan tersebut tidak dianggap signifikan secara statistik oleh tim peneliti.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pada tahun 2014, 35,2 persen orang dewasa Amerika melaporkan tidak cukup tidur dengan kurang dari tujuh jam per malam.
(Tribunnews.com/Whiesa)