Hampir 50 Persen Pengguna Halodoc Berasal dari Luar Pulau Jawa
Pengguna Halodoc umumnya berkonsultasi mengenai penyakit seperti batuk, pilek dan demam.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Platform kesehatan Halodoc mengklaim kini telah memiliki 8 juta pengguna aktif.
Hampir 50 persen diantaranya berasal dari luar Pulau Jawa. Sementara, pengguna di Pulau Jawa 80 persen didominasi dari pengguna dari luar kota Jakarta dan Surabaya.
"Jadi kebanyakan nggak tinggal di kota-kota besar, apalagi yang pakai konsultasi ya," tutur Vice President of Marketing Halodoc, Felicia Kawilarang di acara peluncuran Kampanye Tanya Dokter Asli di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Dia mengatakan, pengguna Halodoc umumnya berkonsultasi mengenai penyakit seperti batuk, pilek dan demam.
Berdasarkan data Halodic, 70 persen penyakit dapat ditangani melalui aplikasi kesehatan semacam Halodoc.
"Karena kebanyakan penyakit orang Indonesia itu ngga begitu berat, lebih gara-gara udara yang ngga bagus terus langsung flu, kalau engga ya demam. Jadi kebanyakan konsultasinya soal penyakit-penyakit itu sih," terang Felicia.
Halodoc menyatakan telah bekerjasama dengan 20.000 dokter dan 1.500 apotek yang tersebar di 50 daerah di Indonesia.
Platform kesehatan ini ingin terus menjangkau pengguna hingga ke daerah pelosok.
Untuk semakin memudahkan pengguna dan calon pengguna telah diluncurkan pula mobile website Halodoc.com.
"Sekarang karena mobile web baru luncur lumayan besar ya, hampir 50:50 seasonnya. Karena web mudah diakses juga kan. Orang tinggal google Halodoc.com dan orang bisa chat dengan dokter aslinya," ungkap VP of Marketing Halodoc.