Resiko Persalinan Berulang Lewat Metode Caesar: Efeknya Nyeri dan Durasinya Lebih Lama
Persalinan berulang menggunakan metode caesar akan menimbulkan berbagai resiko yang dirasakan si ibu
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Persalinan berulang menggunakan metode caesar akan menimbulkan berbagai resiko yang dirasakan si ibu karena dibukanya kembali jahitan operasi caesar yang pertama.
Ibu yang akan melahirkan pun harus kembali berhadapan dengan ruang operasi, peralatan medik, dan berbagai prosedur jelang operasi sebelum melahirkan.
Dr. Ivander Utama SpoG yang bertugas di RSIA Bunda Jakarta dan Morula IVF Ciputat menyebutkan kalau persalinan caesar yang pertama berlangsung dengan baik, bersih dan tanpa infeksi, reaksi nyeri pada operasi kedua tidak seintens yang pertama.
“Terutama bila pemberian obat-obatan antinyerinya pada operasi optimal. Biasanya caesar kedua tidak akan memberikan rasa nyeri yang lebih intens daripada yang pertama,” ucap dr. Ivander kepada Tribunnews.com, Jumat (15/11/2019).
Namun, rasa nyeri pada persalinan caesar memang akan lebih terasa dibandingkan pertama karena adanya bekas luka caesar dari operasi sebelumnya.
Baca: Kabar Buruk, Pejabat BUMN Ditangkap Densus 88 Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Respons Erick Thohir
Bekas luka itu jugalah yang membuat durasi operasi cesar kedua akan berlangsung lebih lama dibandingkan operasi pertama.
“Hal ini membuat operasi sesar menjadi leb
Baca: 14 Tahun Menunggu Kehamilan, Wanita Ini Meninggal saat Melahirkan, Bayi Selamat, Dokter Menangis
ih sulit, lebih lama dan membuat nyeri pasca operasi lebih intens. Tentunya nyeri ini membuat ibu lebih lama untuk pulih,” ucap dr. Ivander.
Baca: Bayi Kembar Irish Bella Meninggal Dalam Kandungan, Ini Cara Medis Keluarkan Janin dari Rahim
Sementara itu, jika tidak ada keluhan pasca melahirkan secara caesar biasanya pasien hanya butuh pemulihan sekitar dua sampai tiga hari untuk bisa beraktivitas produktif dan mandiri walaupun rasa nyeri pada luka masih bisa terasa hingga berbulan-bulan.
“Untuk masalah nyeri atau tidak enak pada bekas operasi, kadang masih bisa dirasakan sampai beberapa bulan tapi lambat laun akan membaik, terutama bila aktifitas fisik ibu normal,” tutur dr. Ivander.
Terakhir, dr. Ivander kembali mengingatkan pentingnya melakukan persiapan jelang kehamilan untuk melakukan persiapan prakehamilan guna memastikan kesehatan kandungan terutama untuk menilai pemulihan luka bekas sesar di rahim.
“Penting bagi ibu hamil dengan riwayat sesar untuk mendapatkan informasi yang jelas seputar tindakan sesar sebelumnya, baik dalam hal indikasi, teknik operasi, hingga kesulitan yang dialami saat sesar,” pungkas dr. Ivander.