Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Warung di Solo Ini Diserbu Pembeli, Apa Sih Rahasia Es Teh Buatannya Sampai Viral?

Penjual es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Warsinem yang menghebohkan jagad media sosial memiliki kisahnya sendiri.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Warung di Solo Ini Diserbu Pembeli, Apa Sih Rahasia Es Teh Buatannya Sampai Viral?
TRIBUNSOLO.COM/ADI SURYA SAMODRA
Seorang pembeli keluar dari warung Warsinem dengan membawa sekantong berisi es teh, Selasa (19/11/2019). Warung itu berada di depan Puskesmas Purwodiningratan, Kecamatan Jebres, Solo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Penjual es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Warsinem yang menghebohkan jagad media sosial memiliki kisahnya sendiri.

Warsinem sudah mulai menjual es teh di warung kecilnya yang berukuran sekira 2 meter x 1 meter sejak pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB.

Ia menjual satu gelas es teh seharga harga Rp 2.500 yang rasanya manis, sepet dan kental.

Putri tunggal Warsinem, Sri Atin (46) mengatakan, awalnya ibunya membantu bapaknya, Daryanto (68) berjualan di warung itu.

Mereka sebenarnya tidak hanya menjual es teh, tetapi juga gorengan, nasi oseng, dan nasi bandeng.

Baca: Tak Terima Matanya Buta Usai Dioperasi, Penjual Soto Gugat RS Mata Solo Rp 10 Miliar

Baca: Viral Acara Pernikahan Unik Diperbincangkan, Foto Prewed hingga Sepatu Pengantin Tuai Sorotan

Baca: Siapkan Mas Kawin Rp 9,3 Miliar, Seorang Kakek di Thailand Nikahi Gadis 20 Tahun

"Awal jualan itu tahun 1994, dulu kan ada bapaknya (jadinya) bukanya 24 jam, terus bapak meninggal setahun lalu karena sakit, maka diterusin sama ibu sendiri," kata Sri kepada TribunSolo.com, Selasa (19/11/2019).

Berita Rekomendasi

"Dulu, ya, yang jualan bapak sama ibu saja," imbuhnya menekankan.

Sri mengungkapkan, Warsinem bisa menghabiskan kurang lebih 17 pack plastik per harinya.

Es teh
Es teh (Tribunnews.com/ Reynas Abdila)

"Dulu pernah ada pembeli asal Solo Baru pesen 20-25 plastik es teh, itu terus dijual online seharga Rp 3.000," ungkap Sri.

Sri mengaku penjualan es teh mengalami penurunan bila sudah musim hujan.

"Kalau hujan laku sih tapi berkurang, itu kalau hujan enggak nyampai 10 pack, paling ya enam sampai tujuh pack," aku Sri.


Pembeli yang biasa membeli es teh di warung Warsinem kebanyakan pekerja proyek, dan orang yang berangkat bekerja.

"Pekerja proyek banyak, orang-orang kantoran jarang, orang lewat-lewat gitu kadang-kadang buat (bekal minum) waktu kerja," ujar Sri.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas