Apa Itu Penyakit Autoimun? Apa Gejalanya? Bagaimana Cara Mengatasinya?
Autoimun adalah sebuah kondisi misterius di mana sistem kekebalan tubuh "salah sasaran" dan menyerang jaringannya sendiri.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Whiesa Daniswara
7. Penyakit Addison
Penyakit Addison memengaruhi kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon kortisol dan aldosteron serta hormon androgen.
Terlalu sedikit kortisol dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan dan menyimpan karbohidrat dan gula (glukosa).
Kekurangan aldosteron akan menyebabkan hilangnya natrium dan kelebihan kalium dalam aliran darah.
Gejalanya meliputi kelemahan, kelelahan, penurunan berat badan, dan gula darah rendah.
8. Penyakit Grave
Penyakit Graves menyerang kelenjar tiroid di leher, menyebabkannya memproduksi terlalu banyak hormon.
Hormon tiroid mengendalikan penggunaan energi tubuh, yang dikenal sebagai metabolisme.
Memiliki terlalu banyak hormon ini meningkatkan aktivitas tubuh Anda, menyebabkan gejala seperti gugup, detak jantung yang cepat, intoleransi panas, dan penurunan berat badan.
Salah satu gejala potensial penyakit ini adalah mata menonjol, yang disebut exophthalmos.
9. Sindrom Sjögren
Kondisi ini menyerang kelenjar yang menyediakan pelumasan untuk mata dan mulut.
Gejala utama sindrom Sjögren adalah mata kering dan mulut kering, tetapi juga dapat mempengaruhi sendi atau kulit.
10. Tiroiditis Hashimoto
Pada tiroiditis Hashimoto , produksi hormon tiroid melambat menjadi defisiensi.
Gejala termasuk kenaikan berat badan, kepekaan terhadap dingin, kelelahan, kerontokan rambut, dan pembengkakan tiroid ( gondok ).
11. Myasthenia gravis
Myasthenia gravis memengaruhi impuls saraf yang membantu otak mengendalikan otot.
Ketika komunikasi dari saraf ke otot terganggu, sinyal tidak dapat mengarahkan otot untuk berkontraksi.
Gejala yang paling umum adalah kelemahan otot yang memburuk dengan aktivitas dan membaik dengan istirahat.
Seringkali otot yang mengontrol gerakan mata, pembukaan kelopak mata, menelan, dan gerakan wajah terlibat.
12. Vaskulitis Autoimun
Vasculitis Autoimun terjadi ketika sistem kekebalan menyerang pembuluh darah.
Peradangan yang terjadi mempersempit pembuluh darah dan arteri, sehingga lebih sedikit darah yang mengalir melaluinya.
13. Anemia pernisiosa
Kondisi ini menyebabkan kekurangan protein, yang dibuat oleh sel-sel lapisan lambung, yang dikenal sebagai faktor intrinsik yang diperlukan agar usus kecil menyerap vitamin B-12 dari makanan.
Tanpa cukup vitamin ini, seseorang akan mengalami anemia, dan kemampuan tubuh untuk sintesis DNA yang tepat akan diubah.
14. Penyakit seliaka
Orang dengan penyakit celiac tidak dapat makan makanan yang mengandung gluten, protein yang ditemukan dalam gandum, gandum hitam, dan produk biji-bijian lainnya.
Ketika gluten berada di usus kecil, sistem kekebalan menyerang bagian saluran pencernaan ini dan menyebabkan peradangan.
Gejala penyakit Autoimun, sebagai berikut:
- kelelahan
- otot pegal
- bengkak dan kemerahan
- demam ringan
- kesulitan berkonsentrasi
- mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki
- rambut rontok
- ruam kulit
Lalu bagaimana cara mengatasi penyakit Autoimun ini?
Perawatan tidak dapat menyembuhkan penyakit Autoimun, tetapi mereka dapat mengontrol respon imun yang terlalu aktif dan menurunkan peradangan atau setidaknya mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Misalnya dengan obat yang digunakan untuk mengobati kondisi ini meliputi:
Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) , seperti ibuprofen (Motrin, Advil) dan naproxen (Naprosyn) atau Obat penekan kekebalan tubuh.
Perawatan juga tersedia untuk meredakan gejala seperti rasa sakit, bengkak, kelelahan, dan ruam kulit.
Makan makanan yang seimbang dan berolahraga teratur juga dapat membantu Anda merasa lebih baik.
Itu tadi adalah jenis penyakit Autoimun serta gejala dan juga cara mengatasinya.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu widayanti)