Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Obat untuk Virus Corona Belum Ada, Tindakan Medis untuk Pasien Terjangkit Hanya Supportif

Virus ini amat mematikan dan sudah membunuh puluhan korbannya secara tiba-tiba setelah terinfeksi.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Obat untuk Virus Corona Belum Ada, Tindakan Medis untuk Pasien Terjangkit Hanya Supportif
Tribunnews/JEPRIMA
Petugas melakukan pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) saat penumpang pesawat tiba di terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tanggerang, Banten, Rabu (22/1/2020). Kantor Kesehatan Pelabuhan kelas 1 Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan dengan memasang alat pendeteksi suhu tubuh (thermal scanner) untuk mengantisipasi masuknya virus corona yang berasal dari negara China ke wilayah Indonesia. Tribunnews/Jeprima 

Dari informasi terakhir, setidaknya virus itu telah membunuh 56 orang di negara tirai bambu tersebut.

Terbiasa Konsumsi Hewan Liar

Dr Dirga menyampaikan, penyebaran virus Corona di Wuhan, China pertama kali disebarkan di pasar penjual hewan (animal market). Di sana, pasar-pasar tersebut menjual daging segala jenis hewan baik yang hidup ataupun yang sudah mati.

Dari informasinya, hewan kelelawar dan ular jadi dua di antara banyak hewan yang diduga kuat menjadi penyebar virus Corona. Tetapi, hal itu belum bisa dipastikan kebenarannya.

"Nah sampai sekarang belum diketahui hewan tersangkanya apa. Karena memang dari penelusuran awal itu sekarang ini mengarah entah itu kelelawar atau ada yang bilang ini sumbernya ular. Tapi itu masih dugaan daripada peneliti. Belum bisa dikonfirmasi," tutur dia.

Ia menyatakan, kebiasaan mengonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dilakukan oleh masyarakat China jadi salah satu alasan penyebaran virus Corona tersebut merambah dengan cepat.

"Jadi, memang kebiasaan mengkonsumsi hewan-hewan liar yang tidak lazim dikonsumsi itu juga kan bisa membawa dampak seperti ini," jelasnya.

Berita Rekomendasi

Gejala, Pola Penyebaran dan Kelompok Rentan Tertular

Dr Dirga juga menjelaskan, pola penyebaran virus Corona tersebut bisa melalui tiga saluran. Pertama, hewan yang diketahui mengalami sakit menularkan virus tersebut melalui udara kepada manusia.

Kedua, virus Corona juga bisa disebarkan melalui kotoran (feses) atau air kencing. Terakhir, bisa juga melalui konsumsi hewan-hewan yang diduga sebagai hewan penular virus Corona.

"Karena memang kalau kita lihat pasar hewan di China termasuk di Wuhan ini kan tidak steril, tidak bersih."

Seharusnya kan diatur interaksi antara manusia dan hewan di pasar hewan itu yang ideal itu diatur. Nggak boleh berdekatan dan segala macam."

"Nah ini di China itu sudah campur dan memudahkan penyebaran virus itu lebih cepat," ungkap dia.

Dia mengungkapkan, orang yang tertular virus Corona nantinya mempunyai gejala yang tidak jauh beda dengan penyakit influenza atau flu.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas