Waspada! Inilah 5 Hewan Penyebar Penyakit Berbahaya, Kelelawar Diduga Sebarkan Virus Corona
Waspadai lima hewan penyebar penyakit berbahaya yang ada di sekitar kita. Seperti kelelawar yang diduga penyebar virus corona.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Inilah lima hewan penyebar penyakit berbahaya yang ada di sekitar kita.
Virus corona yang berasal dari Wuhan, China kini telah menginfeksi 24.553 orang dari seluruh dunia, Rabu (5/2/2020).
Hingga berita ini diturunkan, virus corona menyebabkan 492 korban meninggal dunia, di mana 490 korban berasal dari China.
Sementara 911 pasien dinyatakan telah sembuh, sebagaimana dikutip Tribunnews.com dari situs thewuhanvirus.com.
Virus corona juga menyebar hingga 28 negara di dunia, termasuk Thailand, Australia, Singapura, Jepang, Malaysia, Korea Selatan, Kanada, Kamboja, Pantai Gading, Prancis, hingga Jerman.
Dikutip dari Kompas.com, virus corona diduga berasal dari kelelawar dan ular berjenis krait dan kobra.
Virus dapat berpindah dari hewan ke manusia yang berada dalam satu area yang sama.
Sebenarnya selain kelelawar, ada sejumlah hewan lain yang patut diwaspadai karena menyebarkan penyakit berbahaya.
Inilah lima hewan yang harus diwaspadai sebagai penyebar penyakit berbahaya, dikutip Tribunnews.com dari cgtn.com:
1. Kelelawar
Virus corona diduga bermula dari Pasar Wuhan yang terkenal menjual banyak jenis hewan, satu di antaranya kelelawar.
Oleh sebagian warga Wuhan, daging kelelawar diolah menjadi sup dan menjadi satu olahan yang disukai.
Melansir The Sun, kelelawar dimasak menggunakan kaldu, masih dengan bulu dan anggota tubuhnya.
Sup kelelawar itu bisa dimakan begitu saja.
Di sejumlah resep, tidak memasukkan kelelawar utuh.
Namun menggunakan kuah kaldu yang dipakai untuk merebus kelelawar.
Binatang mamalia itu lantas dikuliti, daging dan jeroannya kemudian ditambahkan ke kaldu.
Namun sejak munculnya virus corona, warga diminta untuk tidak lagi mengonsumsi sup kelelawar.
Di beberapa negara, kelelawar termasuk makanan ilegal karena adanya risiko penyakit zoonosis yang disebarkan ke manusia dari hewan.
Masih dari The Sun, kelelawar diketahui membawa virus Ebola dan virus Marburg lantas menyebarkannya ke manusia yang bersentuhan dengan mereka.
2. Tikus
Para ahli mengatakan, tikus juga diolah menjadi masakan di sejumlah negara Asia.
Misalnya Indonesia, Kamboja, Laos, Myanmar, Filipina, Thailand, China, dan Vietnam.
Selain itu, di seluruh Afrika, ada beberapa komunitas yang memiliki tradisi memakan tikus.
Di sisi lain, tikus juga menjadi penyebar penyakit zoonosis.
Gigitan dan cakaran tikus dapat menyebabkan demam.
Sementara kontak dengan urin dan feses tikus dapat menularkan penyakit leptospirosis.
Penyakit leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan hati dan ginjal serta masalah kardiovaskular.
3. Ular
Sup ular adalah hidangan terkenal dari Guangdong, China selatan, terutama saat musim dingin.
Konon, sup ular memiliki efek menghangatkan.
Beberapa negara Asia lainnya seperti Thailand, Indonesia, Vietnam dan Kamboja juga mengonsumsi ular.
Bahkan di Amerika Serikat, daging ular derik yang dimasak menjadi hidangan umum di Midwest Amerika.
Namun, ular juga membawa banyak virus yang menginfeksi manusia.
Termasuk virus corona yang kini mewabah, penyebabnya diduga berasal dari ular, selain kelelawar.
Di alam liar, ular sering berburu kelelawar yang diketahui membawa lebih dari 100 virus.
Lebih dari 60 di antaranya dapat menginfeksi manusia.
4. Musang/Luwak
Pada 2003, virus SARS menginfeksi lebih dari 8.000 orang dan menyebabkan lebih dari 700 kematian di seluruh dunia.
Di tahun yang sama, SARS juga menyebar hingga ke Filipina dan menyebabkan dua warga positif terjangkit SARS.
Saat itu, epidemi SARS disebabkan oleh kebiasaan orang China memakan musang.
Di China selatan, musang menjadi kuliner lezat.
5. Landak
Rasanya sulit membayangkan bagaimana hewan kecil dan berduri seperti landak dapat dimakan oleh manusia.
Namun, landak adalah sumber makanan di berbagai negara.
Masyarakat Mesir kuno menyantap landak, bahkan beberapa resep masakan dari Abad Pertengahan Akhir memakai daging landak.
Landak diperjualbelikan di seluruh Eurasia dan Afrika karena dipercaya untuk pengobatan tradisional.
Hingga hari ini, sejumlah orang masih memakan landak yang direbus atau dipanggang.
Mereka menggunakan darah dan lemak landak sebagai obat.
Di sisi lain, landak juga menyebarkan penyakit zoonosis termasuk salmonella, rabies dan virus herpes.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)