Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Penyakit Infeksi Menular Seksual Sifilis yang Terkadang Dikira Penyakit Eksim

Penyakit sipilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan bakteri Treponema Pallidum.

Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Willem Jonata
zoom-in Penyakit Infeksi Menular Seksual Sifilis yang Terkadang Dikira Penyakit Eksim
Fuji TV/Richard Susilo
ilustrasi sipilis 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Penyakit sifilis merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan bakteri Treponema Pallidum. Penyakit itu sering dikira eksim.

Spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Ciptio Mangunkusumo (RSCM), dr. Wresti Indriatmi, SpKK menyebutkan kadang penderita mengerika penyaki ini adalah penyakit eksim atau peradangan pada kulit

Tanda-tanda seperti gatal atau lecet yang sering dikiria terkena eksim. Terkadang memang penyakit sifilis bisa membuat bagian kulit tertentu merasa gatal.

Baca: Terawan Jawab Keraguan Peneliti Harvard Soal Virus Corona Tak Jangkit Indonesia: Harusnya Disyukuri

Baca: Setelah Parasite, Ini Lima Film Korea yang Wajib Ditonton, Oldboy, The Host hingga The Handmaiden

Baca: 5 Fakta Penangkapan Lucinta Luna atas Kasus Narkoba, Ditangkap dengan Pasangan Wanitanya

“Kalau eksem kan gatal kalau sifilis gak selalu gatal, hanya 40 persen gatal. Ada gatal-gatal tapi tidak banyak,” kata dr. Wresti saat ditemui di Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Detilnya secara gejala penyakit sipilis ini dibedakan berdasarkan tingkatannya yakni primer, sekunder, laten dan tersier.

Pada tingkatan primer biasanya gejala yang muncul yakni luka di tempat bakteri masuk sekitar 10 sampai 90 hari setelah bakteri masuk ke dalam tubuh.

Berita Rekomendasi

Kalau pada sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang dengan timbuknya ruam pada telapak tangan dan kaki.

Ada penyakit pengikutnya juga seperti flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian, dan demam.

Spesialis kulit RSCM
Spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. Wresti Indriatmi, SpKK saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (12/2/2020).

Pada tahapan sekunder yang paling sering terjadi adalah infeksi mukokutan atau infeksi pada bagian mulut hingga pembesaran limpa.

Masuk ke tahapan berikutnya adalah sifilis laten yang terjadi tanpa gejala tidak ada luka yang timbul, bahkan jika terdapt di bagin kelamin tidak terasa sakit saat berhubungan seks.

“Pada laki-lalu luka di anus gak kerasa tidak terlihat lukanya di saluran vagina dan anus, tidak nyeri saat hubungan seks,” ungkap dr. Wresti.

Baca: Presiden China, Xi Jinping Telepon Jokowi Yakinkan China Menang Lawan Virus Corona

Baca: BMKG: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Besok, 13 Februari 2020, Daerah Berpotensi Hujan Petir & Angin

Masuk tahapan yang paling ganas adalah tahapan tersier yang jika tidak diobati akan merusak organ tubuh seperti kebutaan, jantung, otak, saraf, pembuluh darah, impotensi, hingga kematian.

Sehingga disaranakn jika sudah mengalami yang aneh pada kulit dan gejalanya mirip yang disebutkan di atas segera periksa untuk diketahui jenis penyakitnya.

“Kalau untuk sifilis nanti diperiksa dengan tes nontreponemal test seperti VDRL dan RPR, atau treponemal test,” pungkas dr. Wresti.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas