Emosi Buruk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Simak Tips Mengendalikan Amarah
Emosi dan rasa marah boleh jadi sering kita rasakan. Meski terlihat wajar, kita harus berhati-hati.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Emosi dan rasa marah boleh jadi sering kita rasakan. Meski terlihat wajar, kita harus berhati-hati.
Sebab, emosi buruk yang terjadi terus menerus bisa meningkatkan risiko terserang penyakit jantung, seperti penyakit aritmia.
Untuk menghindari aritmia dan gangguan jantung lain, ada sejumlah cara mengendalikan emosi yang bisa kita praktikkan.
Aritmia merupakan penyakit, yang mengakibatkan detak jantung menjadi tidak normal.
Detak jantung tidak normal tersebut, dapat menjadi terlalu lambat, atau terlalu cepat, dan tidak beraturan. Umumnya, penyakit ini menyerang saat orang memasuki usia lanjut.
Cara mengendalikan emosi yang sederhana, tapi efektif Kamu mungkin sering mendengar perkataan, “Jangan sering marah, nanti cepat tua.”
Sebenarnya, yang harus lebih kita waspadai adalah risiko penyakit yang mungkin menyerang, akibat sering marah.
Memiliki rasa marah, apabila beralasan, merupakan hal yang normal. Malah, hal tersebut merupakan sesuatu yang menyehatkan.
Namun, jika emosi kerap memuncak disertai kemarahan yang meledak-ledak, seperti melempar barang dan berteriak, kamu bisa mengalami gangguan kesehatan.
Oleh karena itu, kendalikanlah amarah, dengan langkah-langkah berikut ini.
Kenali tanda-tanda akan marah
Ketahui tanda-tanda yang akan membuat emosi meledak-ledak.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, kamu dapat menyiapkan diri, dan meredam keinginan untuk marah.
Tarik napas yang panjang