Emosi Buruk Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung, Simak Tips Mengendalikan Amarah
Emosi dan rasa marah boleh jadi sering kita rasakan. Meski terlihat wajar, kita harus berhati-hati.
Editor: Willem Jonata
Saat gejolak emosi melanda, segera tarik napas dalam-dalam.
Tarik napas dari hidung dan embuskan melalui mulut, selama beberapa saat. Lakukan cara ini secara perlahan.
Berhitung
Saat merasa gejolak amarah mulai muncul, cobalah untuk menghitung satu hingga sepuluh, sebagai cara untuk menahan emosi.
Kamu mungkin juga perlu menghitungnya hingga 100, jika gejolak amarah sangat tinggi. Saat berhitung, detak jantung akan melambat, sehingga membuat amarah menjadi reda.
Tinggalkan lokasi kejadian Sebelum merespons suatu kejadian yang memancing emosi, tinggalkan lokasi tersebut.
Kamu mungkin dapat pula melanjutkan cara ini dengan berjalan keluar rumah maupun kantor, untuk beberapa saat.
Ucapkan ‘mantra’
Temukan kata-kata, yang dapat dijadikan mantra, untuk menenangkan emosi. Misalnya, “Tenang dulu,” atau “Sabar, sabar.”
Berempati
Jika amarah yang kamu rasakan berkaitan dengan sikap atau kinerja seseorang, termasuk rekan kerja, cobalah untuk berempati.
Bayangkan, rekan itu mungkin memang telah melakukan yang terbaik, meski belum memuaskan. Ingat, rekan kamu sebenarnya tidak berniat buruk.
Ekspresikan kekecewaan Jika pikiran sudah kembal jernih, ekspresikan dengan baik-baik hal yang membuat kamu emosi dan kecewa. Kamu bisa menyampaikannya dengan tegas dan jelas, namun tetap tanpa menyakiti hati orang lain.
Ngobrol dengan teman dekat