Bahaya di Balik Kebiasaan Terlalu Cepat Mengunyah Makanan
Pada prinsipnya, semakin lama mengunyah makanan, maka kian banyak pula air liur yang mengandung enzim amilase dihasilkan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM - Banyak hal yang kelihatannya sepele namun memiliki dampak yang besar bagi kesehatan.
Salah satunya adalah perkara mengunyah makanan.
Sering kali, yang kita pikirkan saat makan adalah bagaimana supaya cepat kenyang.
Sehingga tak jarang kita mengabaikan bagaimana caranya mengunyah makanan. Kemudian mengunyah dengan cepat seolah jadi hal yang lumrah untuk dilakukan.
Nyatanya, terlalu cepat mengunyah makanan adalah kebiasaan yang kurang baik.
Banyak orang mungkin telah mengetahui hal tersebut.
Namun karena berbagai alasan, mereka terkadang tidak lagi mengindahkan anjuran itu.
Ada yang beralasan terburu-buru. Ada juga yang mungkin mengaku malas jika harus mengunyah makanan sebanyak 32 kali setiap kali makan.
Padahal mengunyah makanan dengan jumlah tertentu bisa menjadi upaya untuk menangkal sejumlah masalah kesehatan.
Melansir buku Terapi Enzim (2011) karya dr. Adji Suranto, Sp.A, mengunyah makanan di dalam mulut sebaiknya dilakukan sebanyak 30-50 kali untuk makanan yang tergolong tidak terlalu keras.
Sedangkan untuk makanan yang keras atau sulit dicerna, dianjurkan dikunyah hingga 70 kali.
Risiko mengunyah makanan terlalu cepat
Pada prinsipnya, semakin lama mengunyah makanan, maka kian banyak pula air liur yang mengandung enzim amilase dihasilkan.