Perokok Lebih Berpotensi Terjangkit Virus Corona, Ini Penjelasannya
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB menyebut corona virus menyerang sistem pernafasan seperti paru-paru.
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Perokok aktif memiliki risiko besar terjangkit novel corona virus (COVID-19).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH MMB menyebut corona virus menyerang sistem pernafasan seperti paru-paru.
Menurutnya orang yang merokok berarti menghisap kandungan seperti nikotin dan tar yang dapat mengganggu sistem paru-paru.
Karena sistem paru-paru perokok menurun maka akan lebih mudah terkena penyakit termasuk corona virus.
Baca: Cegah Corona, Wali Kota Risma Bagikan Masker Gratis Sejak Januari, Terminal Siapkan Pendeteksi Suhu
“Orang merokok itu apalagi itu (corona virus) menyerang paru-paru, merokok itu paru-paru yang kena karena kualitas paru-paru akan menurun,” kata dr Ari saat ditemui di FKUI Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (5/3/2020).
Kemudian berkaca dari kasus-kasus di negara lain, penderita corona virus yang meninggal sudah memiliki penyakit lain terlebih dulu.
Kebanyakan penyakit bawaanya itu adalah penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) atau peradangan paru yang 90 persen berasal dari rokok.
Baca: Terlalu Sering Mencuci Tangan Bisa Membuat Kulit Kering, Dokter Ingatkan Jangan Lupa Pakai Pelembap
“Nah kasus-kasus yang meninggal itu, itu ada penyakit penyertanya, atau komobit itu salah satunya adalah dari PPOK. PPOK itu boleh bilang 90 persen dari rokok, jadi dia tertular dari situ,” kata dr Ari.
Selain rentan terhadap corona, perokok juga memiliki risiko penyakit lainnya akibat sistem paru yang menurun.
“Jadi yang merokok itu lebih rentan, apapun sebenarnya orang merokok itu akan lebih rentan terkena infeksi paru-paru dibandingkan orang yang tidak merokok, Itu sudah pasti,” kata dr Ari.