Pria di China Meninggal karena Hantavirus, Berikut Cara Penularan, Gejala hingga Pencegahannya
Seorang pria di China meninggal karena Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS). Berikut cara penularan, gejala, diagnosis, perawatan dan pencegahannya.
Penulis: Rica Agustina
Editor: bunga pradipta p
Namun, siapa pun bahkan orang yang sangat sehat berpotensi terinfeksi hantavirus setelah terkontaminasi tikus HPS.
Gejala Hantavirus
Gejala-gejala hantavirus umumnya sulit terdeteksi.
Namun, menurut informasi, gejala-gejala penyakit ini berkembang antara 1 dan 8 minggu setelah trepapar urin segar, kotoran, atau air liur dari tikus yang terinfeksi.
Gejala awal yang dirasakan berupa rasa kelelahan, demam, dan nyeri otot terutama pada kelompok otot besar yakni paha, pinggul, punggung juga bahu.
Penderita juga akan mengalami sakit kepala, pusing, kedinginan, masalah perut, seperti mual, muntah, diare, dan sakit perut.
Sementara itu, untuk gejala dalam empat sampai 10 hari yakni penderita merasakan batuk dan sesak napas.
Diagnosis dan Perawatan
Ketika seseorang mengalami gejala-gejala awal HPS dan merasa memiliki riwayat bersinggungan dengan tikus, sebaiknya ia segera memeriksakan diri ke dokter.
Tidak ada perawatan khusus, penyembuhan, atau vaksin untuk infeksi hantavirus.
Namun, orang yang mengalami gejala awal dan segera memeriksakan diri berpotensi sembuh lebih cepat.
Pasien yang terlanjur mengalami gejala sesak napas mempunyai peluang kecil untuk memungkinkan perawatan berjalan efektif.
Perawatan intensif berupa intubasi dan terapi oksigen untuk membantu sistem pernapasan yang terganggu akan membuat kondisi pasien membaik.
Baca: Sindiran Keras untuk Influencer dari Ojol di Tengah Corona: Kemana Kalian yang Suka Posting-posting
Baca: Bupati Karawang Cellica Positif Corona meski Tak Ada Gejala, Ini Imbauannya untuk Masyarakat
Pencegahan