Mengapa Butuh Waktu Lama Menciptakan Vaksin Virus Corona?
Hingga kini vaksin yang diharapkan mengatasi virus corona (Covid-19) belum ada.
Editor: Willem Jonata
Saat membuat vaksin dengan metode inaktivasi, para ilmuwan akan meneliti virus yang sudah mati dengan mempelajari susunan genetiknya dan kemudian membuat tiruan virus untuk disuntikkan ke tubuh.
Dengan begitu, tubuh secara perlahan-lahan akan membangun antibodi terhadap virus ini.
Biasanya vaksin yang dibuat dengan metode ini perlu disuntikkan beberapa kali dalam periode tertentu, seperti vaksin polio dan rabies.
• Vasin berbasis nukleotida
Vaksin jenis ini berisi materi genetik DNA dan RNA virus yang disuntikkan ke tubuh. Sehingga, tubuh bisa membuat sendiri tiruan virus tersebut dan memproduksi antibodi yang dibutuhkan untuk daya tahan tubuh.
Saat ini, pembuatan vaksin corona yang sudah mencapai tahap paling jauh ada di Amerika Serikat.
Sebab, vaksin tersebut tidak dikembangkan dari nol, melainkan dari dasar vaksin yang ada untuk SARS dan MERS.
Baca: Anak Rewel Saat Orangtua Bekerja dari Rumah, Bagaimana Menghadapinya?
Keduanya merupakan penyakit yang sama-sama disebabkan oleh virus corona, tapi berbeda dari penyebab Covid-19.
Calon vaksin yang diberi nama mRNA-1273 ini sudah sampai tahap uji klinis pada manusia.
Percobaan dilakukan pada 45 orang dewasa sehat yang kemudian dibagi menjadi tiga kelompok.
Masing-masingnya akan disuntik sebanyak dua kali. Kelompok pertama mendapatkan vaksin dengan dosis 25 mikrogram.
Baca: Menjawab Kebingungan Penggunaan Masker di Tengah Pandemi Virus Corona
Baca: ''Ngemil'' Jadi Kebiasaan Saat di Rumah Saja karena Pandemi Virus Corona, Bagaimana Mengatasinya?