Belajar dari Kasus Henti Jantung Didi Kempot, Bagaimana Pertolongan Pertama untuk yang Mengalaminya?
Maestro campur sari Didi Kempot meninggal dunia, Selasa (5/5/2020) di RS Kasih Ibu, Solo, jawa Tengah.
Editor: Willem Jonata
Biasanya, serangan jantung disebabkan oleh sumbatan di pembuluh darah. Kondisi ini kemudian bisa berkembang menjadi henti jantung.
Kenali gejala henti jantung sejak dini
Henti jantung adalah kondisi berbahaya yang bisa terjadi kapanpun dan dimanapun.
Orang yang mengalami kondisi ini, masih mungkin diselamatkan apabila perawatan dimulai sebelum jantung benar-benar berhenti berfungsi.
Karena itu, kita perlu mengenali gejala awal yang bisa menandakan seseorang akan mengalami henti jantung, seperti di bawah ini:
- Pusing
- Sesak napas
- Merasa lemas atau lelah
- Muntah-muntah
- Jantung berbedar kencang
Apabila Anda mendapati seseorang yang mengalami gejala di atas segeralah bawa ke rumah sakit terdekat.
Perawatan gawat darurat harus segera dimulai, terutama jika gejala di atas berlanjut menjadi:
- Nyeri dada
- Tidak ada nadi yang teraba
- Sulit bernapas atau henti napas
- Pingsan
Apabila Anda merasakan gejala serupa berulang-ulang, segeralah periksakan diri ke dokter. Namun, beberapa kasus henti jantung bahkan tanpa gejala apapun.
Pertolongan pertama untuk henti jantung
Apabila ada orang di sekitar yang menunjukkan tanda-tanda henti jantung, segera panggil ambulans atau hubungi nomor darurat.
Selama menunggu ambulans datang, lakukan pertolongan pertama berupa resusitasi jantung paru (RJP) atau yang sering disebut juga sebagai CPR.
Periksalah napas orang tersebut dan apabila napas tidak terdeteksi atau orang tersebut tidak bernapas dengan normal, segera mulai untuk melakukan kompresi dada dengan cara berikut ini:
- Letakkan bagian bawah salah satu telapak tangan di tulang dada. Lalu, posisikan tangan lainnya di atas, dan masukkan jari-jemari tangan pada sela-sela jari tangan yang di bawah.
- Dalam posisi lengan lurus dan siku terkunci, tekanlah dada dengan keras dengan kecepatan sebanyak 100-120 kali per menit dan kedalaman minimal 5 cm
- Jika Anda pernah melakukan pelatihan RJP, periksa jalur napas orang tersebut dan berikan napas buatan sebanyak dua kali setiap 30 kompresi dada.
- Namun jika belum pernah menerima pelatihan RJP, lanjutkan dengan melakukan kompresi dada. Pastikan dada sudah kembali ke posisi semula setelah ditekan, sebelum mulai tekanan berikutnya.
- Lakukan terus pertolongan ini hingga petugas medis tiba.
Pada orang dengan henti jantung, petugas medis akan langsung menggunakan alat defibrilator untuk memberikan aliran listrik ke jantung, agar jantung bisa kembali berfungsi.
Pertolongan akan terus dilanjutkan di perjalanan menuju rumah sakit. Henti jantung memang gangguan mendadak yang bisa terjadi pada siapa saja.
Namun, risiko terjadinya kondisi ini lebih besar pada orang yang sebelumnya sudah memiliki riwayat penyakit jantung.
Untuk menghindari henti jantung, jagalah kesehatan jantung dengan selalu menjalani gaya hidup yang sehat.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mengenal Henti Jantung, Penyebab Didi Kempot Meninggal Dunia
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.