Penanda Anda Terlalu Banyak Konsumsi Makanan dan Minuman Mengandung Gula
Peluang sakit diabetes juga makin besar apabila mengonsumsi makanan dan minuman mengandung gula secara rutin dan berlebihan.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Peluang sakit diabetes juga makin besar apabila mengonsumsi makanan dan minuman mengandung gula tinggi secara rutin dan berlebihan.
Rasanya yang manis dan bisa diolah menjadi ragam jenis makanan dan minuman yang disukai banyak orang.
Banyak orang sadar dirinya kecanduan gula. Misalnya, mereka sering mendapati diri mereka mendambakan sesuatu yang manis dan menghibur diri dengan konsumsi makanan manis sebagai penyemangat.
Oleh karena itu, ada tanda-tanda yang perlu diperhatikan jika Anda sudah terlalu banyak makan gula. Berikut di antaranya:
1. Kelelahan dan kurang energi
Perasaan lelah atau kelelahan yang konstan adalah salah satu tanda terbesar Anda terlalu banyak mengonsumsi gula dalam makanan.
Meskipun makanan tinggi gula dapat memberi dorongan karbohidrat besar dan untuk sementara waktu, namun ini memiliki efek samping.
Merasa lelah sepanjang waktu mungkin merupakan tanda bahwa sudah waktunya untuk memeriksa kembali pola makan untuk melihat apakah Anda makan terlalu banyak gula.
2. Mengidam gula atau karbohidrat
Jika Anda mendambakan rasa manis camilan manis setiap hari, kemungkinan sudah menjadi pecandu gula.
Baca: Sarapan Teratur Dapat Mengurangi Risiko Diabetes
Konsumsi gula dapat menciptakan reaksi berantai karena gula sangat membuat ketagihan.
3. Sering alami flu
Bila Anda merasa sering sakit daripada sebelumnya, itu bisa jadi karena Anda memiliki kadar gula berlebihan dalam makanan yang dikonsumsi.
Konsumsi terlalu banyak gula dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat kemampuan alami tubuh untuk melawan pilek, virus flu, dan bahkan penyakit kronis menjadi lebih lemah.
4. Kecemasan atau depresi
Sama seperti makan banyak gula dapat membuat tubuh jatuh secara fisik, itu juga dapat membuat Anda jatuh secara emosional.
Setelah efek peningkatan energi gula memudar, kelelahan fisik dari "tabrakan gula" mungkin disertai dengan kelelahan psikologis.
Perasaan yang terkait dengan depresi, seperti lesu, kesedihan, dan penarikan sosial, mungkin dialami oleh pecandu gula.
Perasaan cemas, seperti gugup, perasaan akan datangnya malapetaka, dan kekhawatiran terus-menerus, juga bisa menjadi tanda bahwa perlu kontrol dalam mengonsumsi makanan manis.
Jika Anda menderita kecemasan atau depresi, Anda dapat mencoba minyak esensial untuk mengatasi kecemasan dan depresi.
5. Masalah kulit dan kaki (termasuk lingkaran hitam di bawah mata)
Gula memiliki efek inflamasi pada tubuh ketika dimakan, sehingga juga dapat berkontribusi terhadap masalah peradangan di kulit.
Baca: Ada Penderita Diabetes Tidak Merasakan Gejala Awal, Ini yang Mesti Dilakukan
Jika Anda mengalami jerawat, rosacea, eksim, atau bahkan kekeringan mulut yang berlebihan, gula bisa menjadi penyebabnya.
Beberapa orang menemukan bahwa memotong gula dari diet mereka sangat meningkatkan masalah kulit mereka (belum lagi kesehatan mereka secara keseluruhan).
6. Tekanan darah tinggi
Masalah tekanan darah mungkin bukan karena natrium dalam makanan, melainkan karena gula dalam makanan.
Dalam satu studi 2010 yang dilakukan oleh para peneliti di University of Colorado, Denver, lebih dari 4.500 orang dewasa yang diteliti menunjukkan bahwa ada hubungan antara hipertensi (tekanan darah tinggi) dan konsumsi gula yang berlebihan.
Jika Anda tidak mau mengalami masalah kesehatan ini pada tubuh, sebaiknya mulai kurangi konsumsi gula dalam makanan harian.(*)