Konsumsi Jamu untuk Tingkatkan Imun Tubuh: Cara Pembuatan, Dosis hingga Khasiatnya
Mengkonsumsi jamu diyakini mampu meningkatkan daya tahan tubuh atau kekebalan tubuh (imunitas) dari berbagai penyakit termasuk Covid-19.
Penulis: Daryono
Editor: Tiara Shelavie
cara pembuatan (sama dengan cara pembuatan ramuan 1)
Dosis Mengkonsumsi Jamu yang Benar
Indarto mengatakan khasiat atau efek dari mengkonsumsi jamu tidak bisa didapatkan dalam waktu satu atau dua hari.
Hal ini karena kandungan zat kimia alami dalam tanaman jamu sangat sedikit.
Baca: Jamu Paling Populer di Indonesia, Ada Empon-empon hingga Beras Kencur
Oleh karena itu, konsumsi jamu harus dilakukan secara rutin, minimal satu atau dua minggu.
"Kandungan zat kimia alami di tanaman jamu sangat kecil. Karena kecil itu sehingga tidak bisa langsung sekali dua kali minium langsung perkasa, nggak bisa begitu. Yang kecil ini harus terus menerus sehari dua, tiga kali. Rutin, paling enggak untuk dapat efek yang bagus itu satu minggu, dua minggu," terang dia.
Setelah satu minggu atau dua minggu, konsumsi jamu terus dilanjutkan dengan variasi misalnya dua hari sekali.
Indarto mengungkapkan dosis jamu terbilang fleksibel dan berbeda dengan dosis obat kimia yang harus tepat dan tidak melebihi takaran.
Dengan demikian, konsumsi jamu dalam jangka panjang tidak menjadi persoalan karena zat-zat kimia alaminya sangat kecil.
Indarto justru menyebut jika ada jamu yang langsung memberikan khasiat langsung setelah diminum maka jamu itu bisa dikatakan berbahaya karena kemungkinan dicampur dengan obat kimia.
"Kalau ada jamu yang langsung cespleng, ilang nyeri, itu jamu yang berbahaya. Kenapa, karena ini biasanya orang nakal. Biar jamunya laris dicampur dengan bahan kimia obat. Ini sangat berbahaya," jelasnya.
(Tribunnews.com/Daryono)