Risiko Kesehatan Akibat Kekurangan Asupan Garam
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ju8ga merekomendasikan agar masyarakat mengonsumsi garam maksimal dua gram per hari.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Hipertensi dan stroke kadang dikaitkan pola makan tidak sehat. Satu di antaranya konsumsi garam berlebihan.
Riset yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Prospective Urban Rural Epidemiology justru menemukan sisi positif dari konsumsi garam.
Dalam riset tersebut, peneliti mengamati asupan natrium sekitar 300 masyarakat dari 18 negara selama delapan tahun.
Dari analisis data, terbukti bahwa efek samping garam hanya terjadi pada orang yang mengonsumsi lebih dari lima gram natrium setiap hari.
Jumlah tersebut setara dengan 2,5 sendok teh garam setiap hari.
Baca: Menjawab Kemungkinan Penderita Stroke Bisa Sembuh dan Hidup Normal
"Orang yang mengonsumsi natrium terlalu banyak berisiko besar mengalami tekanan darah tinggi dan berbagai masalah kesehatan," kata ahli kardiologi dari Vanderbilt University Medical Center, Deepak Gupta.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ju8ga merekomendasikan agar masyarakat mengonsumsi garam maksimal dua gram per hari.
American Heart Association juga menetapkan batasan idel konsumsi garam hanya 1,5 gram per hari.
Efek kurang konsumsi garam Menurut peneliti, kurang mengonsumsi garam justru membuat kita mengalami berbagai masalah kesehatan.
Baca: Manfaat Buah Manggis, Bantu Program Diet hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh
"Asupan natrium yang rendah memang mengurangi tekanan darah. Namun, jika terlalu rendah bisa menyebabkan ketidak seimbangan hormon yang meningkatkan risiko kematian dan penyakit kardiovaskular," kata Andrew Mente, selaku pemimpin riset.
Selain itu, garam juga mengandung sodium.
Saat tubuh kekurangan sodium, kita berisiko mengalami berbagai hal berikut:
1. Meningkatkan resistensi insulin
Beberapa penelitian telah mengaitkan diet rendah sodium dengan peningkatan resistensi insulin.