Wapres Sebut Keistimewaan ASI, Bisa Jadi Benteng Pertama Pencegahan Stunting
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa air susu ibu (ASI) menjadi benteng pertama mencegah stunting pada anak.
Penulis: Reza Deni
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma’ruf Amin menegaskan bahwa air susu ibu (ASI) menjadi benteng pertama mencegah stunting pada anak.
Menurutnya, ASI bahkan sangat istimewa karena tidak dapat digantikan makanan atau minuman apa pun.
“1.000 Hari Pertama Kehidupan adalah tiang fondasi generasi muda republik ini. Ini adalah periode yang sangat menentukan ke depannya" kata Ma'ruf dalam sambutannya di pembukaan webinar Pekan Menyusui Sedunia tahun 2020 di Jakarta, Rabu (12/8/2020).
Maka itu, Ma'ruf ingin hak ASI anak-anak terpenuhi untuk mewujudkan Indonesia bebas stunting.
Pasalnya, stunting menjadi ancaman serius bagi anak-anak Indonesia karena tidak hanya berdampak pada tinggi tubuh, tapi juga aspek kognitif.
Baca: Bantu Cegah Stunting Kemensos Tambah Produk Susu di Program Bantuan Pangan Non Tunai
Baca: ASI Sedikit Setelah Melahirkan? Jangan Khawatir, Ini Penjelasan Pakar Laktasi
Baca: Agar Bayi Aman Dapatkan ASI Saat Pandemi, Ini Panduan UNICEF untuk Ibu Menyusui
Tingginya prevalensi stunting di Indonesia, dikatakan Ma'ruf, bahkan memosisikan Indonesia ke dalam lima besar negara dengan prevalensi stunting tertinggi di Asia.
“Karena itulah, tidak bisa tidak persoalan ini harus menjadi perhatian bersama untuk segera dituntaskan,”imbuhnya.
Apalagi, tambah Wapres, beberapa waktu lalu Presiden Joko Widodo telah memerintahkan untuk melakukan percepatan berbagai program penurunan stunting.
Presiden meminta penanganan stunting difokuskan pada 10 provinsi yang memiliki prevalensi stunting tertinggi, di antaranya NTT (Nusa Tenggara Timur), Sulbar (Sulawesi Barat), NTB (Nusa Tenggara Barat), Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah.
"Saya optimistis, dengan kerja keras dan kerja bersama angka prevalensi stunting di Indonesia bisa turun hingga 14% di tahun 2024 mendatang," katanya
Inisiasi pemberian ASI sejak dini secara eksklusif hingga enam bulan pertama, menurut Ma'ruf, dapat mengurangi risiko stunting.
"Kandungan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral dalam ASI dapat membantu meningkatkan sistem imunitas pada bayi yang baru lahir sehingga sangat bermanfaat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini," katanya
Walau semahal apa pun susu formula, dirinya menyebut tidak akan bisa menandingi kebaikan gizi yang terkandung dalam ASI.
"ASI dapat memperkuat hubungan emosional antara ibu dan bayi. Kita berharap agar para ibu termasuk pekerja perempuan tidak memberikan makanan lain kepada bayinya selama enam bulan pertama," katanya.
Lebih lanjut, Ma'ruf menyebut para ibu juga harus memperoleh asupan makanan yang bergizi sejak masa kehamilan hingga melahirkan, agar dapat menghasilkan ASI dengan kuantitas yang besar dan berkualitas baik.
"Generasi muda hari ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Kalau kita semua sepakat Indonesia harus maju dan unggul, maka kita harus memberikan yang terbaik bagi generasi yang akan memegang estafet kepemimpinan Indonesia ke depan,” pungkasnya.
Hadir sebagai pembicara dalam acara bertajuk “Invest-ASI Indonesia untuk Bumi yang Lebih Sehat” itu yakni Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan, dan Nutrition Specialist UNICEF Sri Sukotjo. Webinar diikuti oleh ribuan peserta dari seluruh Indonesia secara virtual.