Relaksasi Bisa Meredam Stres, Bagaimana Melakukannya?
Stres berpeluang memicu berbagai penyakit berbahaya, di antaranya gangguan jantung, sindrom iritasi usus besar, sakit kepala.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Stres berpeluang memicu berbagai penyakit berbahaya, di antaranya gangguan jantung, sindrom iritasi usus besar, sakit kepala, peningkatan gula darah, dan alzheimer.
Stres juga bisa menganggu kesehatan mental kita.
Itu sebabnya, sangat penting untuk melakukan relaksasi demi meredam stres yang bisa menganggu kondisi fisik dan mental kita.
Sebenarnya, apa itu relaksasi dan bagaimana cara melakukannya?
Baca: Penyebab Rambut Rontok, Faktor Keturunan hingga Stres
Menurut data Health Direct, relaksasi adalah keadaan di mana kita merasa tenang dan dapat mengelola stres atau kecemasan.
Data Mayo Clinic juga mengatakan, relaksasi berguna bagi fisik dan mental karena memberikan manfaat berikut:
- memperlambat detak jantung
- menurunkan tekanan darah
- memperlambat laju pernapasan
- meningkatkan fungsi pencernaan
- menjaga kadar gula darah normal
- mengurangi aktivitas hormon stres
- meningkatkan aliran darah ke otot utama
- mengurangi ketegangan otot dan nyeri kronis
- meningkatkan konsentrasi dan mood
- meningkatkan kualitas tidur
- menurunkan kelelahan
- mengurangi amarah dan frustrasi
- meningkatkan kepercayaan diri untuk menangani masalah.
Cara melakukan relaksasi
Ada berbagai teknik relaksasi yang bisa kita praktikan dengan mudah.
Secara umum, teknik relaksasi melibatkan fokus pikiran pada sesuatu yang menenangkan dan meningkatkan kesadaran tubuh.
Apapun teknik relaksasi yang kita pilih, hal tepenting adalah rutin mempraktikannya untuk mendapatkan manfaat maksimal.
Berikut berbagai jenis teknik relaksasi dan cara melakukannya:
1. Relaksasi autogenik
Dalam teknik relaksasi ini, kita menggunakan visualisasi dan kesadaran tubuh untuk mengurangi stres.
Hal ini bisa kita lakukan dengan mengulangi kata-kata atau saran di pikiran yang dapat membantu kita merasa rileks dan mengurangi ketegangan otot.