Tambalan Gigi atau Gigi Palsu Tak Boleh Mengganjal, Mengapa? Simak Penjelasan Dokter Cantik Ini
Anda baru saja melakukan perawatan gigi seperti menambal gigi atau memasang gigi palsu? Pastikan saat dipasang tidak terasa mengganjal ya. Mengapa?
Penulis: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Anda baru saja melakukan perawatan gigi seperti menambal gigi atau memasang gigi palsu? Pastikan saat dipasang tidak terasa mengganjal ya. Mengapa?
Dokter cantik, pengasuh rubrik konsultasi Gigi dan Mulut Tribunnews.com, drg. R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati akan memberi penjelasannya.
Menurut dokter Ana, dokter wajib memastikan tambalan gigi maupun gigi palsu tidak boleh terasa mengganjal pada mulut pasien.
Dokter yang berpraktik di RS Permata Pamulang ini menjelaskan alasannya.
Baca: Aman Merawat Gigi, Perlukah Membawa Surat Bebas Covid-19 Saat ke Dokter Gigi?
Baca: Tips Merawat Kesehatan Gigi saat Pandemi Covid-19
Disebutkan drg R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati, salah satu pedoman dasar penting utama para dokter gigi akan melakukan upaya penyesuaian oklusi (hubungan antar gigi antar rahang) terbaik usai pasien ditambal atau memasang gigi palsu.
Nah, alasannya ialah untuk mendapatkan sudut kemiringan kontak antar semua permukaan area pengunyahan dan area gigitan gigi-geligi rahang bawah terhadap gigi-geligi rahang atas (dan sebaliknya) setepat mungkin pasca tindakan penambalan, tindakan orthodontic, pemasangan gigi palsu maupun tindakan lain.
Ini demi menghindari kemungkinan terpicunya kejadian kondisi temporo-mandibular joint disorder (TMJ Disorders syndrome/gangguan persendian sendi rahang) di kemudian hari, selain akibat bad habit and penyebab/pemicu lainnya.
Perlu diketahui, persendian Temporo Mandibular Joint adalah persendian yang menghubungkan rahang bawah (mandibula) terhadap tengkorak kepala kita. Posisinya terletak pada area dalam, depan telinga kita.
Gangguan yang bisa dialami di antaranya berupa: bergesernya inklinasi/sudut kemiringan posisi sendi rahang yang memunculkan kondisi anomali terkait dengan keluhan munculnya bunyi "klock" pada persendian saat membuka mulut.
Akibatnya terjadi symptom rasa nyeri pada persendian dan sekitarnya, kesulitan membuka -menutup mulut, sendi rahang "terkunci", hingga kondisi lepasnya persendian.
Profil drg. R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati
Drg. R.Ngt. Anastasia Ririen Pramudyawati alumnus Fakultas Kedokteran gigi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, siap menjawab segala pertanyaan seputar kesehatan gigi dan mulut di rubrik konsultasi gigi dan mulut Tribunnews.com.
Selama ini, perempuan kelahiran tepian Danau Tage - Epouto (Enarotali, Paniai, Papua) ini bekerja di Permata Pamulang Hospital, dan praktek pribadi D-smile di wilayah Pondok Cabe, Selatan Jakarta.
Selain itu, juga aktif menulis di www.kompasiana.com/dokteranastasiaririen dan memberikan konsultasi soal kesehatan gigi dan mulut lewat media radio, serta mengisi rubrik konsultasi di Harian Tribun Kaltim.
Bagi pembaca Tribunnews.com yang ingin melakukan konsultasi masalah gigi dan mulut, silakan mengirimkan pertanyaan melalui email: dr_anastasia_ririen@yahoo.com.
Semua jawaban akan ditayangkan di www.tribunnews.com.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.