Hasil Penelitian, Infeksi Covid-19 Pengaruhi Kesuburan Pria, Benarkah Virus Corona Picu Kemandulan?
Penelitian menunjukkan jumlah sperma pria yang terinfeksi virus corona berkurang setengahnya.
Editor: Anita K Wardhani
"Pertanyaannya adalah apakah itu permanen dan apakah itu dapat dipulihkan." tambahnya.
Penelitian belum mengungkapkan apakah kerusakan jangka panjang dapat disebabkan oleh virus korona, dan mungkin perlu beberapa tahun sebelum para ilmuwan menemukan jawabannya.
Namun, penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kerusakan apa pun pada testis akibat infeksi tidak berlangsung lama.
Para dokter mengklaim itu yang terjadi setelah memeriksa 12 pria yang meninggal karena virus tersebut.
Dia juga menuangkan air dingin pada temuan bahwa 13 persen sampel sperma yang diambil dari pria yang terinfeksi mengandung virus.
"Kami telah mengerjakan virus lain, misalnya klamidia, bakteri yang berperilaku seperti virus, dan sangat sulit untuk membuktikan apakah virus itu ada di dalam sperma." ujar Profesor Allan Pacey.
Tidak jelas apakah virus dapat ditularkan melalui jalur ini, tetapi tidak ada bukti bahwa virus dapat ditularkan melalui air mani atau cairan vagina.
Virus, yang secara ilmiah disebut SARS-CoV-2, dapat ditularkan melalui ciuman saat berhubungan seks.
Dr Aderka, dari Sheba Medical Center, yang melakukan penelitian tersebut, mengklaim bahwa virus corona dapat merusak testis dengan mengikat reseptor ACE2 di selnya.
Reseptor ini, yang bertindak sebagai pintu gerbang bagi virus untuk memasuki sel, sama dengan yang ada di paru-paru, jantung, dan usus.
Tetapi para ilmuwan sebelumnya telah menunjukkan bahwa untuk melakukan ini, virus corona perlu memasuki aliran darah, dan tidak ada 'mekanisme yang jelas' untuk melakukan ini.
Sumber: Daily Mail/Gridhots