Penelitian Foodbank of Indonesia, 28 Persen Balita Kelaparan Saat Pagi hingga Siang Hari
Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia.
Berdasarkan Indeks Kelaparan Global 2019 (GHI Index), Indonesia masih menghadapi masalah kelaparan yang serius.
Di lingkungan keluarga anak adalah kelompok yang paling rentan dalam hal distribusi makanan karena mereka tergantung orang tua untuk pemenuhan gizinya, dan kebutuhan ini seringkali tergeser oleh kebutuhan keluarga yang lain.
Penelitian Foodbank of Indonesia (FOI), ada sekitar 28% persen anak usia dini atau balita di Indonesia mengalami kelaparan pada saat pagi hingga siang hari.
Baca juga: Muncul Gerakan Peduli Kucing Kampus di UNS: Semenjak Pandemi Mereka Kelaparan
Founder FOI, Hendro Utomo mengatakan, tidak hanya 28 persen, di beberapa wilayah yang padat penduduk angkanya bisa mencapai 40-50 persen, bahkan lebih.
"Kelaparan ini maksusnya kondisi perut anak yang kosong atau mempunyai sedikit uang untuk membeli jajanan di sekitar PAUD," katanya saat webinar menyambut Hari Pangan Dunia 2020 dan rangkaian dari “Aksi 1000 Bunda untuk Indonesia, Kamis (15/10/2020).
Webinar yang dibuka rektor UGM yang diwakili Ika Dewi Ana, Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, menghadirkan pakar dan multi stakeholder dari Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, akademisi, dunia usaha yang diwakili oleh Bee Jay Bakau Resort dan Frisian Flag, media serta blogger.
Pada akhir sesi dilakukan pula demo masak mengolah bahan dasar hasil laut yang dilakukan Chef Jo dari BeeJay Chef.
Baca juga: Manfaat Beras Merah untuk Kesehatan Lengkap dengan Nilai Gizi, Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung
Baca juga: Kandungan Gizi Jambu Biji, Cocok Dikonsumsi Penderita Diabetes
Hendro menyebut, jika kelaparan ini dibiarkan maka dalam waktu lama akan menimbulkan masalah gizi kurang.
"Setidaknya ada dua faktor utama penyebab kelaparan pada balita adalah kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang pangan pada orang tua atau pengasuh anak," kata Hendro.
Kondisi diperparah adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan peningkatan kelaparan pada balita di seluruh dunia.
Menurut Perserikatan Bangsa Bangsa ( PBB), krisis sosial dan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi virus corona berpotensi menyebabkan hampir tujuh juta anak di dunia mengalami stunting akibat kekurangan gizi.
Di Indonesia banyak keluarga yang kehilangan penghasilan membuat kondisi pangan balita lebih rentan dari masa sebelumnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.