Gangguan Pendengaran karena Penggunaan Headset, Ketahui Gejalanya
Headset atau earphone adalah alat yang digunakan banyak orang untuk mendengarkan musik atau suara film melalui gawai.
Editor: Willem Jonata
Seseorang hanya diperkenankan berada pada lingkungan bising 100 dB (tanpa alat pelindung pendengaran) selama 15 menit.
Mendengarkan suara 90 dB selama tiga jam saja sudah dapat merusak organ pendengaran. Hal ini seperti mendengar suara 155 dB (suara jet lepas landas) selama 30 detik.
Dengan demikian, mendengarkan musik atau suara dengan headset dengan volume maksimal disarankan hanya sekitar 5 menit sehari.
Kehilangan pendengaran akibat penggunaan headset biasanya terjadi secara bertahap dan kumulatif.
Untuk memastikan diagnosis kehilangan pendengaran ini, diperlukan langkah pemeriksaan medis.
Namun, ada beberapa tanda gangguan pendengaran akibat paparan suara intens yang bisa diwaspada.
Berikut ini beberapa gejala awal gangguan pendengaran yang bisa disebabkan oleh penggunaan headset kurang tepat:
- Suara berdenging (tinnitus)
- Suara berdering, menderu, mendesis, atau berdengung di telinga
- Kesulitan memahami percakapan di tempat-tempat ramai atau tempat dengan kondisi akustik yang buruk, seperti stasiun kereta api
- Mulai terbiasa mendengar televisi (TV) atau suara dari perangkat lain dengan volume lebih tinggi dibandingan sebelumnya
Jika mengalami gejala berdenging yang menetap pada pemakaian headset maupun berbagai gejala gangguan pendengaran lainnya di atas, sebaiknya siapa saja segera melakukan pemeriksaan pendengaran (audiometri) dan berkonsultasi dengan dokter terkait langkah penanganan terbaik.
Menurut Dokter THT Kenali prinsip 60/60 Para ahli mengatakan cara terbaik dan praktis untuk melindungi telinga adalah menerapkan prinsip “60/60”.
Artinya, siapa saja disarankan menjaga volume pada pemutar rekaman musik di bawah 60 persen (skala volume enam dari volume maksimum 10) dan lamanya mendengar headset atau earphone atau headphone maksimal 60 menit per hari.
Pada dasarnya, semakin keras intensitas suara (volume), kian singkat durasi waktu yang diperbolehkan.
Cara lain yang lebih praktis adalah bila pada saat memakai headset seseorang tidak dapat mendengar suara lain di lingkungan sekitar, berarti tingkat kekerasan bunyi sudah terlalu tinggi.
Untuk melindungi anak-anak dan remaja terhadap kerusakan pendengaran, beberapa produk audio kiranya kini juga telah dilengkapi dengan fitur parental control setting yang akan mengunci volume pada tingkat yang aman untuk pendengaran dan hanya dapat dibuka dengan password.
Para orangtua bisa memanfaatkan fitur ini. Saat ini juga telah tersedia earphone dengan tambahan fitur noise-cancelling yang cenderung aman bagi telinga karena dapat mengurangi atau menghilangkan kebisingan latar belakang.
Fitur ini dapat mengurangi volume sekitar 50 persen, tetapi pemakainya masih dapat mendengarkan musik dengan volume yang aman dalam waktu yang cukup lama dengan kualitas suara yang lebih lembut dan jernih.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Gejala Awal Gangguan Pendengaran akibat Penggunaan Headset