Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Tak Terlalu Diminati Seperti Obat Berbahan Kimia, Pengembangan Obat Modern Asli Indonesia Didorong

Pemerintah terus mengupayakan Kemandirian terhadap seluruh sektor penopang perekonomian, termasuk di industri farmasi.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tak Terlalu Diminati Seperti Obat Berbahan Kimia, Pengembangan Obat Modern Asli Indonesia Didorong
Shutterstock
Jamu (Obat Herbal Indonesia) 

"Karena kita tahu bahwa kita punya banyak sekali bahan baku herbal yang sebenarnya juga penelitiannya sudah dilakukan, tapi masih ada tahapan-tahapan yang belum tuntas," kata Khayam.

Karena saat ini pelaku industri farmasi pun masih menghadapi banyak kendala, satu diantaranya terkait uji klinis.

"Ini yang kita inginkan sampai ke tahapan kelayakan ekonomi hingga uji klinisnya," jelas Khayam.

Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) Raymond R Tjandrawinata mengaku bahwa pihaknya telah mencari cara untuk mengatasi impor bahan baku obat.

"Kami berpikir bagaimana ketahanan bangsa ini menggunakan bahan baku yang berasal dari biodiversitas alam Indonesia," ujar Raymond.

Oleh karena itu, sejak beberapa tahun lalu Dexa Medica pun secara mandiri mendirikan laboratorium sendiri serta melakukan berbagai riset untuk menemukan bahan baku lokal yang cocok untuk produk mereka.

"Nah untuk itulah, sejak tahun 2005 kami sudah mendirikan suatu laboratorium dan juga aneka riset yang kami lakukan di Dexa medical untuk mencari bahan baku dari dalam negeri biodiversitas alam yaang bisa digunakan sebagai obat asli alam Indonesia," kata Raymond.

Berita Rekomendasi

Pihaknya pun mencoba mencari tanaman yang dianggap memiliki keunggulan pada tiap daerah dan menggunakan pharmacology molecular untuk menghasilkan OMAI berupa fitofarmaka.

Raymond pun berharap seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia mau beralih menggunakan OMAI.

Meskipun saat ini OMAI masih menjadi obat pelengkap dari obat-obatan kimia.

"Kami menggunakan pharmacology molecular dan akhirnya kami mendapatkan obat-obat OMAI berupa fitofarmaka yang sudah kami produksi. Nah ini semoga digunakan di semua klinik fasilitas kesehatan di Indonesia," pungkas Raymond.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas