Tindakan Surveilans Kesehatan Dilakukan untuk Antisipasi Munculnya Varian Baru Corona
Pemerintah akan melakukan pengamatan sistematis (surveilans) terhadap perubahan genetika dan penyebaran virus Corona atau SARS-CoV-2.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Pemerintah akan melakukan pengamatan sistematis (surveilans) terhadap perubahan genetika dan penyebaran virus Corona atau virus SARS-CoV-2.
Langkah tersebut diambil menyikapi informasi adanya mutasi dari virus Corona yang ditemukan di Inggris yang kemudian menyebar ke Singapura.
"Sebagai bentuk respons terhadap dinamika penyebaran virus Covid-19 ini maka pemerintah Indonesia berkomitmen untuk melakukan surveilans perubahan genetika virus ini, serta penyebarannya secara nasional maupun global," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual, Kamis, (24/12/2020).
Surveilans kesehatan menurut Wiku dapat memberikan gambaran pola sebaran virus covid-19 di Indonesia. Termasuk kemungkinan adanya varian virus baru Corona.
Baca juga: Warga Kembali Diingatkan, Hindari Kerumunan di Hari Libur Natal dan Tahun Baru
"Mengetahui urutan mana yang lebih mudah menular dan lebih mengakibatkan keparahan," katanya.
Baca juga: Menristek Minta Varian Baru Corona Diwaspadai, Meski Belum Ada Bukti Menular di Indonesia
Saat ini menurut Wiku terdapat 115 varian atau whole genome sequencing virus Corona di Indonesia. Dengan surveilans yang dilakukan menurutnya bisa saja jumlahnya bertambah.
Sebelumnya ditemukan adanya varian baru virus Corona di sejumlah negara. Singapura yang berdekatan dengan Indonesia mengkonfirmasi kasus pertamanya dari varian baru virus corona (Covid-19) yang pertama kali ditemukan di Inggris tersebut.
Otoritas Kesehatan Singapura menyebut 11 orang lainnya yang berada di karantina telah menunjukkan hasil positif Covid-19.
Semua kasus, yang diimpor atau berasal dari Eropa, telah ditempatkan dalam karantina selama 14 hari di fasilitas khusus atau diisolasi pada saat kedatangan.
Otoritas setempat mengatakan semua yang melakukan kontak dekat dengan mereka juga telah dikarantina.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa strain B117 (varian baru Covid-19-red) beredar di masyarakat," kata kementerian kesehatan Singapura pada Rabu (23/12/2020) malam seperti dilansir Reuters, Kamis (24/12/2020).