Covid-19 Belum Usai, Muncul Ebola, Epidemiolog Ingatkan Ancaman Era Pandemi
Saat covid-19 belum berakhir, Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman menilai era setelah tahun 2020 merupakan 'era pandemi'.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Indonesia pun bisa mengalami wabah ini karena menurutnya, iklim tidak mempengaruhi penyebaran Ebola.
"Karena jangan dianggap negara maju atau negara panas akan aman, tidak. Iklim di Indonesia memang nggak sepanas Afrika ya, tapi tidak semua penyakit itu berkaitan dengan iklim," tegas Dicky.
Dicky kemudian menekankan bahwa negara padat penduduk sangat berisiko mengalami kasus ini.
"Jadi sangat rawan, Indonesia juga negara-negara padat penduduk lain sangat rawan," jelas Dicky.
Ia menyebut negara maju seperti Amerika Serikat (AS) dan negara-negara di Eropa bahkan pernah mengalami kasus Ebola pada 2014 lalu.
"Bahkan Eropa pun mengalami tahun 2014 itu, di Italy, di Amerika juga ya kasus infeksi Ebola," kata Dicky.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah meningkatkan kewaspadaan pada pintu masuk negara untuk membatasi akses masuk warga asing yang berpotensi membawa virus ini.
"Jadi kewaspadaan ini harus meningkat, terutama sekali lagi di screening pintu masuk bandara ya. Karena juga kita tidak bisa membatasi atau memfokuskan khusus beberapa negara," tutur Dicky.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa meskipun wabah ini dari Afrika namun bukan hanya orang Afrika saja yang bisa membawa virus Ebola.
Warga di benua Asia, Eropa atau Amerika pun bisa saja membawa virus ini, karena penyebarannya bisa melalui kontak erat.
"Yang aktivitas dari Afrika ini kan tidak hanya orang Afrikanya saja, tapi juga orang Eropa dan orang Asia lain, jadi ini yang harus diperhatikan," pungkas Dicky.
--