Radiasi HP dan Laptop Bisa Picu Kanker Otak, Benarkah? Simak Penjelasan Dokter
Ada penelitian yang membenarkan radiasi pada handphone atau laptop dapat menyebabkan kanker.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama Pandemi Covid-19, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan meminimalisir kegiatan di luar rumah. Begitu juga dari aspek pendidikan.
Pemerintah telah mengeluarkan aturan untuk melakukan pembelajaran dari rumah, khususnya pada daerah zona merah.
Hal ini bertujuan meminimalisir terjadi penularan covid-19, khususnya pada anak.
Berbagai program pembelajaran digalakkan. Kurikulum disesuaikan agar anak dapat mudah menyerap pelajaran tanpa perlu tatap muka.
Tentunya, semua kegiatan belajar jarak jauh tersebut hampir sebagian besar menggunakan gawai dan laptop.
Baca juga: Termasuk Silent Killer, Begini Cara Mencegah Munculnya Kanker Prostat
Tapi mungkin timbul satu pertanyaan oleh para orangtua. Amankah penggunaan laptop atau handphone pada anak?
Beberapa informasi ada yang menyebutkan jika kedua benda tersebut dapat memberikan paparan radiasi. Dampaknya adalah anak bisa terkena kanker. Benarkah?
Berikut jawabannya dalam acara Talkshow 'Kenali Gejala Dini Kanker pada Anak', diadakan oleh Radio Kesehatan di bawah Kementerian Kesehatan secara live di Instagram, Rabu (17/2/2021).
Sebagai narasumber dalam acara ini, dr Nia Astarina, Sp.A sempat menjelaskan terkait informasi tersebut.
Baca juga: Herbal Jadi Alternatif Pengobatan untuk Penderita Kanker? Ini Kata Dokter Spesialis Uro-Onkologi
Ia mengungkapkan ada penelitian yang membenarkan radiasi pada handphone atau laptop dapat menyebabkan kanker. Biasanya penyakit yang ditimbulkan adalah kanker otak.
"Penelitiannya sudah ada. Penggunaan gawai menyebabkan satu setengah kali lebih tinggi menjadi tumor otak," katanya, Rabu (17/2/2021).
Namun, dr Nia mengungkapkan jika pembelajaran dari rumah merupakan solusi yang terbaik untuk menekan angka penularan Covid-19.
Karena belum tentu anak dapat melaksanakan protokol kesehatan ketika melakukan pembelajaran tatap muka.
Oleh karena, dr Nia memberikan solusi sederhana untuk meminimalisir agar anak tidak terlalu lama terpapar radiasi pada handphone.
"Ketika sudah selesai, orangtua melarang anak untuk menggunakan handphone.
Kalau pun untuk keperluan rekreasi mungkin disarankan untuk tidak terlalu lama," terangnya.