Gandeng Dunia Seni, WHO Luncurkan Kampanye Global Pulihkan Kesehatan Mental Korban Pandemi
WHO koalisi mitra budaya pada pekan depan akan meluncurkan 'seruan untuk bertindak' demi menggalang seni dalam melawan krisis kesehatan mental.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan koalisi mitra budaya pada pekan depan akan meluncurkan 'seruan untuk bertindak' demi menggalang seni dalam melawan krisis kesehatan mental akibat pandemi virus corona (Covid-19).
Isolasi, kecemasan hingga kesedihan yang disebabkan pandemi tentunya berdampak pada kondisi mental masyarakat.
Dikutip dari laman The Art Newspaper, Kamis (18/3/2021), dikenal sebagai 'Healing Arts 2021', kampanye global ini rencananya diisi sesi talkshow virtual yang akan digelar selama seminggu yakni pada 22 hingga 26 Maret mendatang.
Baca juga: Riset WHO Sebut Mutasi Varian Baru Covid-19 Tak Berdampak Negatif pada Keampuhan Vaksin
Baca juga: Hasil Invesigasi di Wuhan Akan Dirilis, WHO Tahu Dari Mana Asal Covid-19 ?
Dalam gelaran kampanye ini, WHO tidak hanya bekerja sama dengan University College London, Galeri Tate, Museum Seni Kontemporer Castello di Rivoli Italia, dan Pusat Nasional Inggris yang baru saja dibentuk.
Namun juga Creative Health, Badan Amal Kamar Rumah Sakit, filantropi Saudi, dan Yayasan Komunitas Jameel.
Agenda virtual yang diselenggarakan di kanal YouTube The Art Newspaper ini turut menandai penjualan hari seni kontemporer dan pascaperang Christie pada 25 Maret 2021.
Christie akan menawarkan karya kontemporernya untuk membantu kampanye lelang sepanjang tahun 2021.
Dana yang terkumpul pun akan digunakan untuk upaya hibah Yayasan WHO dan dimanfaatkan sebagai biaya perawatan dan pemulihan kesehatan mental.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus menggambarkan kesehatan mental sebagai 'elemen inti dari respons dan pemulihan pandemi Covid-19'.
Para peneliti, stake holder hingga praktisi perawatan kesehatan pun akan dihadirkan dalam diskusi meja bundar pada 24 Maret mendatang.
Diskusi itu akan membahas peran seni dalam mendukung kesehatan mental dan terapi untuk orang yang hidup dengan demensia.
"Seni memiliki kemampuan unik untuk membantu kita menghibur, menghadapi, mengkontekstualisasikan, dan menciptakan komunitas," kata Pemimpin Seni untuk Kesehatan WHO, Christopher Bailey yang mempelopori kampanye Healing Arts bersama seniman dan wirausahawan sosial pendiri Culturunners, Stephen Stapleton.