Peluang Hamil Pasangan Infertilitas Idiopatik Lebih Besar Dari Pasangan Tidak Subur Lainnya
Pasangan dapat disebut subur, saat sang istri hamil setelah melakukan hubungan seksual rutin selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan yang mengalami gangguan kesuburan yang tidak diketahui penyebabnya (infertilitas idiopatik) atau unexplained infertility disebut masih memiliki kemungkinan untuk mencapai kehamilan.
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan sekaligus Konsultan Fertilitas, Endokrinologi & Reprodujsi Rumah Sakit Pondok Indah dr Gita Pratama, SpOG-KFER, M,RepSc mengatakan tetap ada kemungkinan hamil bagi pasangan infertilitas idiopatik.
"Walaupun penyebab dari infertilitas tidak dapat diketahui, namun bukan berarti pasangan dengan infertilitas idiopatik tidak dapat memiliki keturunan," ujar dr Gita, dalam keterangan resminya, Senin (22/3/2021).
Bahkan pasangan dengan penyebab infertilitas idiopatik ini memiliki kesempatan hamil yang jauh lebih besar jika dibandingkan pasangan infertilitas dengan penyebab lainnya.
"Tingkat kehamilan secara spontan pada pasangan ini bahkan lebih tinggi daripada pasangan dengan penyebab infertilitas yang lainnya," kata dr Gita.
Baca juga: Niatnya Periksa Kehamilan, Angelica Simperler Kaget Saat Harus Melahirkan di Luar Perkiraan
Ia menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan angka kehamilan secara spontan terjadi sebanyak 13 hingga 15 persen pada percobaan tahun pertama.
"(Angka ini) meningkat menjadi 35 persen pada percobaan tahun berikutnya," papar dr Gita.
Namun yang perlu dicatat adalah angka kehamilan ini bisa turun jika sang istri telah berusia lebih dari 30 tahun dan masa infertilitas pasangan telah lebih dari 3 tahun.
"Akan tetapi, angka kehamilan secara spontan terus menurun dengan durasi infertilitas lebih dari tiga tahun dan pada pasangan yang wanitanya berusia di atas 30 tahun," tutur dr Gita.
Perlu diketahui, jika pasangan suami istri telah melakukan hubungan seksual secara teratur selama satu tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi namun gagal mencapai kehamilan, maka hal ini disebut sebagai infertilitas.
Baca juga: Berusaha Hamil tapi Selalu Gagal, Wanita Ini Ternyata Seorang Pria, Terungkap karena Alami Cedera
Ia menjelaskan bahwa pasangan dapat disebut subur, saat sang istri hamil setelah melakukan hubungan seksual rutin selama satu tahun tanpa alat kontrasepsi.
Angka pasangan yang mengalami kehamilan pada rentang waktu 12 bulan melakukan hubungan seksual ini pun bahkan mencapai 80 persen.
"Kurang lebih 80 persen pasangan suami dan istri akan hamil dalam 12 bulan pertama berhubungan seksual tanpa kontrasepsi," jelas dr Gita.
Namun menurutnya, jika pasangan infertilitas tidak melakukan penundaan kehamilan, tentunya mereka membutuhkan konsultasi medis.
"Apabila pasangan suami istri tidak juga mendapat kehamilan setelah setahun, maka pasangan tersebut membutuhkan pelayanan medis lebih lanjut," kata dr Gita.
Penyebab yang paling disoroti dalam menangani pasangan infertilitas adalah infertilitas idiopatik atau ketidaksuburan yang tidak diketahui penyebabnya.
Biasanya pasangan infertilitas telah melakukan serangkaian pemeriksaan lengkap yang berkaitan dengan tingkat kesuburan mereka.
Namun yang terjadi adalah sang istri tidak juga hamil, meskipun hasil pemeriksaan menyatakan bahwa semuanya normal.
Angka mereka yang mengalami gangguan kesuburan dengan infertilitas idiopatik ini pun bisa mencapai 10 persen.
"Infertilitas idiopatik merupakan keadaan ketika pasangan sudah melakukan pemeriksaan lengkap seperti pemeriksaan analisis semen, penilaian fungsi ovulasi, dan uji patensi tuba dinyatakan normal, namun tetap tidak bisa hamil. Infertilitas idiopatik terjadi pada sekitar 10 persen pasangan dengan gangguan kesuburan," pungkas dr Gita.