Anak Alami Keringat Dingin di Malam Hari, Benarkah ini Gejala Penyakit TBC? Ini Penjelasan Dokter
Munculnya keringat dingin di malam hari menjadi salah satu gejala tuberkolosis atau TBC yang harus diwaspadai.
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Munculnya keringat dingin di malam hari menjadi salah satu gejala tuberkolosis atau TBC yang harus diwaspadai.
Selain itu penyakit ini ditandai oleh batuk yang bersifat kronis. Batuk tersebut mengeluarkan cairan seperti dahak. Dan jika sudah cukup parah batuk diselingi dengan darah.
Berbeda pada orang dewasa, gejala yang ditimbulkan oleh penyakit TBC ini tidaklah sama.
Baca juga: Lebih Berisiko Mana Terkena TBC, Anak atau Orang Dewasa?
Baca juga: Orang Indonesia Kini Lebih Pilih Idap TBC Ketimbang Covid-19
Hal ini dipaparkan oleh dr Rifan Fauzie, Sp.A. Misalnya saja keringat dingin di malam hari pada anak tidak selalu diindikasikan sebagai penyakit TBC.
Bahkan menurutnya, keringat dingin di malam hari pada anak yang sehat merupakan hal yang terhitung normal.
Keringat anak saat tidur disebabkan karena metabolisme yang aktif aktifitas metabolisme di malam hari bertujuan untuk mengganti sel-sel yang rusak lalu membuat sel baru.
Dampak dari metabolisme adalah menghasilkan panas kalori. Keluarnya cairan keringat lewat pori-pori merupakan satu cara untuk mengeluarkan kalori yang dihasilkan.
"Sehingga keringat malam itu belum tentu pengidap TBC. Kalau sudah dinyatakan sembuh keringat lebih ke metabolitas meningkat karena hormon anak tersebut," katanya pada live streaming Radio Kesehatan, Kamis (25/3/2021).