Mengetahui Tanda-tanda Anak Sembelit dan Cara Mengatasinya
Manfaat air mineral salah satunya adalah untuk melancarkan kinerja organ-organ tubuh agar berfungsi optimal.
Editor: Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Sembelit merupakan gangguan kesehatan yang sering kali dialami oleh setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak (bayi atau balita).
Umumnya itu terjadi karena kurangnya mengonsumsi makanan berserat dan tentu saja air mineral. Sebagai imbas, kinerja organ pencernaan menjadi terganggu.
Namun, anak-anak relatif belum mampu untuk menjelaskan kepada orang tua ketika mengalami sembelit.
Oleh karenanya, orang tua untuk memperhatikan gerak-gerik buah hatinya.
Baca juga: Cara Atasi Sembelit Secara Alami dan Aman, Ikuti 5 Tips Mudah Berikut Ini
Pada Webinar yang bertajuk “Mengetahui dan Mengatasi Sembelit pada Anak” yang digelar Le Minerale, orangtua diajak berdiskusi sekaligus mendengarkan pengalaman langsung yang dibagikan oleh para narasumber yang kompeten di bidangnya.
dr. Wulan Patricia Telew, Sp. A selaku dokter spesialis anak, menjelaskan tanda-tanda yang dapat mengindikasikan bahwa anak terkena sembelit.
“Sebagai orangtua, kita harus selalu memperhatikan perbedaan yang terjadi pada anak kita. Ketika anak sembelit, ada perubahan perilaku yang umumnya ditunjukkan, misalnya seperti anak merasa sakit atau nyeri saat BAB sehingga sering menunda ke kamar mandi."
"Mereka juga bisa kelihatan meringis atau menyilangkan kaki seperti sedang menahan sesuatu, nafsu makan pun menjadi buruk, dan perut jadi kembung. Tinjanya pun keras dan ukurannya bisa sangat besar atau kecil,” terang dr. Wulan Patricia Telew.
Baca juga: Jaga Imun, Makanan Apa yang Harus Dihindari dan Diperlukan Saat Pandemi? Ini Saran Ahli Gizi
Baca juga: Penuhi Nutrisi Tubuh Di Masa Pandemi Dengan Konsumsi Yogurt
Ketika anak menunjukkan gejala sembelit, orangtua sebaiknya tidak perlu panik.
Sebab, lanjut dia, sembelit dapat diatasi dengan memberikan cairan khusus atau obat pelunak tinja.
Namun penting bagi orangtua melakukan tindakan pencegahan, yaitu dengan melakukan pijatan di daerah perut, melakukan ragam aktivitas serta melakukan toilet training.
"Kemudian, memperhatikan pola makan anak yang memiliki kandungan serat tinggi, dan yang terpenting adalah memperhatikan kecukupan asupan cairan dengan memenuhi kecukupan air mineral si kecil.” tambah dr. Wulan.
Memiliki buah hati tentu memberikan pengalaman berkesan bagi para orang tua.
Banyaknya tantangan yang dihadapi selama masa pertumbuhan anak justru dapat mengembangkan pola asuh yang unik dan berbeda terutama pada peristiwa tertentu.