Ajak Masyarakat Ubah Gaya Hidup, Walhi: Pengunaan Bensin Premium Cemari Udara
WALHI Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin mengajak masyarakat untuk mengubah gaya hidup untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulawesi Selatan Muhammad Al Amin mengajak masyarakat untuk mengubah gaya hidup untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Amin, masyarakat saat ini masih terbiasa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan kualitas yang buruk.
Baca juga: Wujudkan Kualitas Udara Sehat dan Bersih, Kota Jambi Siap Laksanakan Program Langit Biru
"Kita masih banyak menggunakan bahan bakar minyak yang kualitas buruk. Kualitas rendah," ujar Amin dalam cara Ngobrol Virtual yang disiarkan channel Youtube Tribun Timur, Rabu (3/3/2021).
BBM yang memiliki kualitas buruk tersebut adalah yang memiliki nilai oktan atau Research Octane Number (RON) rendah seperti bensin premium. Penggunaan bensin Premium dengan RON 88 dapat menyebabkan pencemaran udara.
Baca juga: Pertamina Sebut BBM Non-Subsidinya Punya Teknologi Anti-Karat untuk Mesin Kendaraan
Amin mengajak masyarakat untuk beralih kepada bensin yang memiliki nilai oktan lebih tinggi seperti Pertalite dengan RON 90, lalu Pertamax RON 92, dan Pertamax Turbo RON 98.
"Sekali lagi menjadi sangat penting untuk kita mulai mengubah pola hidup kita, mengubah gaya konsumsi kita, gaya hidup kita terutama soal mengkonsumsi sesuatu yang beresiko terhadap udara dan lingkungan kita," kata Amin.
Dirinya mengingatkan konsumsi bahan bakar yang buruk bakal berdampak pada udara yang dihirup. Menurutnya udara bakal menjadi tidak sehat.
Memindahkan konsumsi bensin yang ramah lingkungan, menurut Amin, harus dilakukan secara massal. Hal ini agar proses polusi udara tidak terus bertambah.
"Artinya sama saja ketika yang gaya hidupnya sudah bagus tadi tapi setelah banyak dengan gaya hidup yang berurutan yang mengkonsumsi premium tadi ya kita akan kalah," tutur Amin.
"Tetap saja indeks udara kita pasti akan semakin hari semakin menurun dan itu sangat berbahaya bagi kesehatan kita dan generasi kita yang akan datang," tambah Amin.
Sehingga perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan bensin yang lebih ramah lingkungan harus terus digalakkan.