Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Kapan Sunat Sebaiknya Dilakukan? Ahli Beri Penjelasan Soal Itu

Di Indonesia biasanya sunat atau khitan itu dilakukan karena alasan agama, saat anak laki-laki menginjak usia bangku sekolah dasar.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Kapan Sunat Sebaiknya Dilakukan? Ahli Beri Penjelasan Soal Itu
Shutterstock
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di Indonesia biasanya sunat atau khitan itu dilakukan karena alasan agama, saat anak laki-laki menginjak usia bangku sekolah dasar atau selebihnya.

Sirkumsisi atau sunat merupakan operasi pengangkatan sebagian atau semua dari prepusium (kulup).

Menurutnya tidak ada batasan umur untuk melakukan sirkumsisi. Kalau di Indonesia biasanya dari 5 tahun sampai 12 tahun.

Lantas kenapa sirkumsisi harus dilakukan sedini mungkin.

Prof. Andi Asadul Islam, Ph.D,MD, sekaligus ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia memberikan penjelasan terkait hal tersebut.

Baca juga: Kerap Memakai Sarung, Jeffry Reksa Kekasih Putri Delina Dikira Baru Disunat

Karena menurutnya di usia tersebut anak laki-laki belum mengalami yang namanya ereksi. Namun, jika anak laki-laki yang telah ereksi lalu sirkumsisi akan mengakibatkan risiko bagi pasien.

Prof Andi Asadul 4545
Prof. Andi Asadul Islam, Ph.D,MD, sekaligus ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia saat acara webinar bertajuk Menelisik Sunat Bagi Pria Dewasa, Kamis (8/4/2021).
BERITA TERKAIT

“Karena biasanya di usia tersebut anak laki-laki belum sampai mengalammi ereksi, dan seandainya pada saat masih di sirkum sementara belum sembuh kemudian ereksi bisa jadi risiko pendarahan atau jaitannya terlepas atau prepusium yang robek. Oleh karena itu memang disarankan diusia dini,” kata Prof Andi, saat webinar bertajuk Menelisik Sunat Bagi Pria Dewasa, Kamis (8/4/2021).

Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Indonesia (PP IKABI) juga memaparkan beberapa alasan yang menjadi landasan untuk seorang pria melakukan sirkumsisi atau sunat.

Perama menurutnya adalah dalam agama Islam khususnya wajib dan juga ada budaya.

Kedua adalah jika dilihat dalam kacamata medis. kalau secara medis sirkumsisi merupakan suatu hal yang menjaga kebersihan alat kelamin lelaki agar terhindar dari berbagai macam virus, kuman dan penyakit yang menempel pada prepusium.

Ketiga adalah dalam keadaan atau kondisi tertentu yang diharuskan untuk sunat itu ada disebut Phimosis.

Phimosis adalah Kondisi ketika kulup ketat tidak dapat ditarik kembali pada kepala penis.

“Dimana kalau tidak dilakukan sirkumsisi itu bisa menyebabkan kerusakan alat kelamin. Oleh karena ini sirkumsisi sangat dianjurkan,” ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas