Kasus Dempet Tulang Ekor Pertama di Indonesia, Kembar Siam Naifa dan Nayyara Berhasil Dipisahkan
Tim Dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Naifa dan Nayyara.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Tim Dokter Rumah Sakit Anak dan Bunda (RSAB) Harapan Kita Jakarta berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam Naifa dan Nayyara.
Naifa dan Nayyara diketahui merupakan bayi kembar siam dengan jenis conjoined twin pygopagus.
Secara fisik, keduanya bersatu di dasar tulang belakang pada area sacro coccygeal dan wajahnya tidak berhadapan satu sama lain.
Direktur Utama RSAB Harapan Kita, dr Didi Danukusumo mengatakan, operasi pemisahan ini merupakan yang tersulit sepanjang kasus kembar siam yang pernah ditangani oleh RSAB Harapan Kita.
Tim dokter membutuhkan waktu 25 jam untuk melakukan operasi tersebut.
Proses operasi dimulai pada Sabtu (10/4/2021) pagi.
Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan, kasus kembar dempet tulang ekor merupakan yang pertama di Indonesia.
"Tentunya pekerjaan ini bukan yang sederhana, jadi kami mulai itu Sabtu pagi dan baru selesai pada Minggu pagi."
"Total waktu yang diperlukan adalah 25 jam," ungkap Didi dalam keterangan pers secara virtual, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Agar Efektif Cegah Corona, Memakai Masker Dobel, Perhatikan Cara Pasang dan Bahan, Ini Kata Dokter
Didi menyebut, operasi ini merupakan operasi kembar siam tersulit yang dijalani.
"Kami sudah melakukan lima operasi pemisahan kembar siam, tapi operasi ini merupakan yang tersulit,” ungkapnya.
Sementara itu Dokter Penanggung Jawab Pasien, dr Alexandra mengungkapkan, proses operasi pemisahan berlangsung dengan lancar.
Alexandra mengungkapkan hal ini tidak terlepas dari dukungan dan bantuan dari seluruh pihak, yang telah terlibat sejak persiapan hingga proses operasi selesai.
"Kelainan yang dialami oleh Naifa dan Narraya ini, dempet di daerah tulang ekornya dan ini bukan sesuatu yang mudah dan kasus ini merupakan yang pertama kali bagi kami."