Olahraga Intensitas Tinggi Dilarang untuk Penderita Jantung Koroner, Begini Alasannya
Ada beberapa olahraga jenis tertentu yang dapat berisiko bagi penyakit jantung. Misalnya olahraga yang memilik intensitas tinggi.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Olahraga penting bagi tubuh. Selain menjaga agar tubuh tetap bugar, olahraga dapat meningkatkan imunitas.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, disarankan melakukan olahraga untuk kesehatan jantung. Minimal 150 menit selama seminggu.
Waktu tersebut dapat dibagi dalam beberapa jenis olahraga.
Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, maka kondisi tubuh serta metabolismenya mengalami perubahan.
Baca juga: Serupa Asam Lambung, Kenali Gejala Penyakit Jantung Koroner
Organ tubuh serta tulang tentunya tidak sekuat dulu. Terutama bagi yang mengidap penyakit jantung
Ada beberapa olahraga jenis tertentu yang dapat berisiko bagi penyakit jantung. Misalnya olahraga yang memilik intensitas tinggi.
Demikian disampaikan oleh dr Aron Husink, Sp. JP, FIHA.
Menurut dia, olahraga intensitas tinggi memang membakar kalori. Tapi membuat detak jantung juga jadi lebih tinggi.
Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko plak kolestrol yang menyumbat pembuluh darah lepas secara tiba-tiba.
Di sisi lain, dr Aron juga menyarankan untuk tidak berolahraga secara berlebihan.
Karena saat tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras, malah akan menaikkan risiko serangan jantung.
"Yang penting istirahat cukup dan tubuh jangan dipaksa. Kalau dipaksakan membuat tubuh stres dan memicu naiknya gula darah. Menimbulkan kolestrol sehingga menaikkan resiko serang jantung,"katanya pada siaran Radio Sorona FM, Senin (12/4/2021).