Minum Air Hangat Saat Berbuka dan Sahur Efektif Menurunkan Berat Badan? Ahli Gizi Sebut Itu Mitos
Faktanya, air hangat maupun dingin tidak memengaruhi berat badan. Tidak pula dapat membakar kalori.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak cara dilakukan untuk dapat menjaga berat badan tetap ideal.
Umumnya dilakukan, yakni mengatur pola makan yang baik, serta menjaga nutrisi dan gizi yang terkandung di dalam makanan.
Namun ada juga informasi yang mengatakan jika minum air hangat di saat berbuka dan sahur dapat menurunkan berada badan. Benarkah?
Ahli gizi Anjas Kusmarani, S. Tr. Gz, pun menanggapi isu yang kerap beredar di tengah masyarakat ini.
Faktanya, air hangat maupun dingin tidak memengaruhi berat badan. Tidak pula dapat membakar kalori.
Baca juga: Perempuan Penderita Diabetes Boleh Hamil, Tapi Ada Syaratnya, Simak Penjelasan Dokter
Baca juga: Penderita Diabetes Tak Boleh Olahraga? Itu Mitos, Simak Penjelasan Dokter
Namun, memang sangat disarankan untuk mengonsumsi segelas air sebelum makan. Hal ini berfungsi untuk mengendalikan nafsu makan yang berlebih.
"Kalau diminum sebelum makan dapat mengurangi nafsu makan sehingga makan menjadi tidak terlalu banyak. Kalau dilakukan dalam jangka waktu lama, dapat menurunkan berat badan," katanya dalam live streaming, Rabu, (21/4/2021).
Di sisi lain, Anjas mengatakan untuk pemilihan berbuka puasa, Rasulullah sudah menganjurkan untuk konsumsi air putih ditambah tiga butir kurma. Kalau pun memang ingin meminum teh manis air hangat dipastikan porsi gulanya tidak berlebih.
"Kalau teh hangat 1 gelas 250 ml hanya ditambahkan 1 sendok makan saja. Karena dapat menaikkan kadar gula namun bisa segera menurunkankan kadar gula tersebut. Sehingga tubuh menjadi lemas dan berakhir pada menurunnya imunitas tubuh kita," katanya lagi.