Kebiasaan Minum Kopi Buruk untuk Kesehatan Jantung? Itu Mitos, Simak Penjelasan Medisnya
Kebiasaan minum kopi kerap dituding sebagai biang keladi dari penyakit jantung. Sebab, beberapa orang merasa jantung berdebar setelah meminumnya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minum kopi sudah menjadi gaya hidup sebagian orang di Indonesia.
Namun, kebiasaan minum kopi kerap dituding sebagai biang keladi dari penyakit jantung.
Maklum, setelah meminum kopi, beberapa orang memang merasa jantung mereka berdebar-debar.
Lantas apakah tudingan itu benar? Berikut penjelasannya secara medis.
Menurut dr Indra Yovi, Sp. P (K) Komponen utama dalam kopi ada kafein. Kandungan ini dapat meningkatkan energi metabolisme otak.
Kemudian meningkatkan neurotransmitter otak (asetil-kolin) secara kolektif akan meningkatkan konsentrasi dan kewaspadaan.
Baca juga: Hipertensi Penyebab Utama Penyakit Jantung hingga Gagal Ginjal, Ketahui Pencegahannya
Di sisi lain, ternyata di dalam kopi juga terdapat antidoksidan, magnesium, kalium dan sebagainya.
Karenanya, menurut dr Indra kopi, adalah minuman yang menyehatkan. Ia menegaskan kopi memengaruhi kesehatan jantung adalah mitos.
"Enggak ada masalah kalau minum kopi. Yang jahat itu bukan kopinya. Jahat itu temannya. Pertama gula dan rokok. Orang minum kopi gorengan, donat. Makanya saya bilang. Minum kopi tanpa gula itu bagus," katanya dalam live streaming, Kamis (6/5/2021).
Gula sendiri memang sangat berpengaruh terhadap risiko penyakit jantung. Sedangkan berdebar hanyalah efek yang sebentar saja.
Tidak juga pada semua orang, namun pada mereka yang sensitif karena jarang konsumsi kopi.