Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sembuh dari Covid-19, Raditya Oloan Alami Badai Sitokin Sebelum Meninggal, Apa Pemicunya?

Raditya Oloan, suami aktris Joanna Alexandra meninggal dunia pada Kamis (6/5/2021). Ia sempat dirawat karena covid-19 lalu dinyatakan sembuh.

Penulis: Anita K Wardhani
zoom-in Sembuh dari Covid-19, Raditya Oloan Alami Badai Sitokin Sebelum Meninggal, Apa Pemicunya?
Kolase Tribunnews
Sembuh dari Covid-19, Raditya Oloan Alami Badai Sitokin Sebelum Meninggal, Apa Pemicunya? 

Sitokin adalah protein sistem kekebalan tubuh yang mengatur interaksi antar sel dan memicu reaktifitas imun, baik pada imunitas bawaan maupun adaptif.

Dalam keadaan normal, sitokin ini membantu mengoordinasikan respons sistem kekebalan untuk menangani zat yang dapat menyebabkan infeksi, seperti virus atau bakteri.

Sitokin normalnya hanya berfungsi sebentar dan berhenti saat respons kekebalan tubuh tiba di daerah infeksi. Masalahnya adalah terkadang respons peradangan tubuh tidak terkendali dan menyebabkan lebih banyak kerusakan.

Saat terjadi badai sitokin, sitokin terus mengirimkan sinyal sehingga sel-sel kekebalan tubuh terus berdatangan dan bereaksi di luar kendali.

Pada kasus infeksi Covid-19, peningkatan beberapa sitokin inflamasi tampaknya terlibat dalam perkembangan sindrom gangguan pernapasan akut, penyebab utama kematian pada orang yang menderita penyakit Covid-19.

Gejala badai sitokin
Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala berbeda. Terkadang hanya gejala ringan seperti flu. Di lain waktu, gejala badai sitokin bisa parah dan mengancam jiwa.

Berikut beberapa gejala badai sitokin:

BERITA REKOMENDASI

Demam dan menggigil
Kelelahan
Pembengkakan
Mual dan muntah
Nyeri otot dan persendian
Sakit kepala
Ruam
Batuk
Sesak napas
Nafas cepat
Kejang
Kesulitan mengoordinasikan gerakan
Kebingungan dan halusinasi
Kelesuan dan daya tanggap yang buruk
Tekanan darah yang sangat rendah dan peningkatan pembekuan darah juga bisa menjadi gejala badai sitokin yang parah lantaran jantung mungkin tidak memompa darah sebaik biasanya.

Akibatnya, badai sitokin dapat memengaruhi banyak sistem organ, berpotensi menyebabkan kegagalan organ dan kematian.

(Tribunnews.com/Alivio/Wartakota/Arie Puji/KONTAN.CO.ID)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas