Saran Dokter Bagi Penderita Hipertensi di Masa Pandemi Covid-19
Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Kalau tak ditangani dengan tepat, bisa picu komplikasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hipertensi merupakan tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala.
Jika tidak ditangani secara cepat dan tepat, maka dapat menyebabkan masalah kesehatan lain. Di antaranya penyakit jantung dan stroke.
Di sisi lain pemeriksaan hipertensi secara berkala perlu dilakukan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Sebab, hipertensi merupakan penyakit ikutan atau komorbid, yang apabila terinfeksi covid-19 berisiko mengalami gejala berat atau cukup parah.
Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI, dr Cut Putri Arianie, MH. Kes hipertensi memang berkaitan erat dengan Covid-19.
"Jadi Satgas Covid mengamati jika ada 4047 kasus data covid ya. Kemudian dari data itu ternyata 50% atau sekitar 2000 an ternyata memiliki penyakit penyerta hipertensi," ungkapnya dalam siaran Radio Kesehatan, Selasa (24/5/2021).
Baca juga: Muncul 41 Kasus Baru Covid-19 di Singapura, Termasuk 1 Kematian dengan Komorbid Kanker Paru
Karenanya, menurut dr Arianie, hal ini harus menjadi perhatian karena kondisi hipertensi dapat memengaruhi kondisi infeksi Covid-19.
dr Arianie juga menyarankan kepada penderita hipertensi untuk tidak perlu khawatir memeriksakan kondisinya ke rumah sakit.
Tujuannya agar hipertensi dapat dikendalikan secara baik dan tepat.
Menurutnya, pusat pelayanan kesehatan terdekat kini telah menerapkan protokol kesehatan.
Ia pun menyarankan untuk tidak takut dan ragu. Selagi tetap menjalankan protokol kesehatan secara benar, maka tingkat infeksi dapat diminimalisir.
"Kami mengajak seluruh masyarakat lakukan pengukuran secara mandiri atau lewat fasilitas kesehatan umum," katanya lagi.