Istilahnya Masih Asing, Tapi Gejalanya Sering Dirasakan, Kenali Dislipidemia dan Cara Mengatasinya
Sebagian orang mungkin masih asing mendengar istilah "Dislipidemia". Namun gejala dari Dislipidemia sering sekali dirasakan oleh masyarakat.
Penulis: Willem Jonata
Untuk setiap pemeriksaan kolesterol harus dilakukan pada saat pasien melakukan puasa lebih kurang 8-10 jam.
"Maka sangat dianjurkan agar bisa mengubah kebiasaan hidup, atur pola makan sehat, perbanyak beraktivitas fisik, dan hindari konsumsi rokok dan alkohol", imbuhnya.
Mencegah dislipidemia
Menurut dokter Muhammad, Dislipidemia bisa disebabkan karena gangguan metabolisme.
Namun yang kerap terjadi umumnya disebabkan karena konsumsi makanan tinggi lemak yang berlebih sehingga menimbulkan obesitas yang disertai dengan kurangnya aktivitas fisik.
Dokter Muhammad mengingatkan, mengacuhkan gejala Dislipidemia akan berdampak jangka panjang, yaitu penyumbatan pembuluh darah.
Contoh bila kadar kolesterol tetap tinggi maka plak akan semakin bertambah sehingga pembuluh darah semakin sempit dan mudah tersumbat.
Bila sumbatan terjadi di pembuluh darah koroner maka akan menyebabkan serangan jantung dan bila terjadi di pembuluh darah otak maka akan menyebabkan stroke.
"Makanan yang harus dihindari dari produk hewani terutama jeroan, otak, kuning telur, daging merah yang berlemak. Sebaiknya konsumsi ikan segar sebagai antioksidan 2-3 kali perminggu. Kurangi karbohidrat murni seperti gula dan madu serta makan makanan manis (kecap, dendeng, abon, coklat). Tingkatkan konsumsi serat khususnya sayuran dan buah seperti labu, terong, oyong, melon, semangka, belimbing. Atur menu makanan dengan sedikit minyak dan sedikit santan serta sebaiknya sukai cara memasak dengan metode merebus, menumis, menanak ataupun mengkukus," terangnya.
Penelitian menyatakan dengan menurunkan berat badan melalui latihan jasmani atau olahraga mampu menurunkan kolesterol jahat (LDL), Trigliserid, serta menaikkan kolesterol baik (HDL).
"Sebelum melakukan olahraga pastikan sudah melakukan pemanasan selama 5-10 menit. Sebaiknya melakukan olahraga jenis aerobik seperti jalan, joging/lari, bersepeda, berenang, ataupun senam selama 45-60 menit tiap sesi latihan. Setelah itu lakukan 5-10 menit pendinginan. Frekuensi latihan tersebut bisa dilakukan 2-3 kali perminggu," pungkas dr. Muhammad Ramadhan.