Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi tubuh manusia.

Ia berfungsi memompakan darah ke seluruh tubuh. Karenanya, sangat penting menjaga kesehatan jantung. Terutama dari penyakit jantung koroner.

Penyakit jantung koroner sendiri terjadi dikarenakan adanya penyumbatan pada pembuluh darah utama.

Penyumbatan disebabkan oleh plak kolestrol atau bisa pula adanya proses peradangan. 

Di Indonesia, jantung koroner masih menjadi penyakit yang mematikan. Hal ini diungkapkan oleh dr M Hatta, Sp.JP.

Baca juga: Gejala Penyakit Jantung Bisa Juga Tampak di Kulit, Ini Ciri-cirinya

Data departemen kesehatan mengungkapkan jika setidaknya ada 1,5 % kasus jantung koroner.

Sedangkan di Amerika, kata dr Hatta, ada sekitar 13,3 juta pertahun yang menderita penyakit jantung koroner.

Tingginya angka penderita jantung koroner membuat kita penting untuk mengecek sedari dini.

Menurut dr Hatta, ada dua jenis faktor resiko pada jantung koroner yaitu bisa diubah dan ada yang tidak. Faktor resiko yang tidak bisa diubah misalnya karena usia. 

Semakin bertambah resiko makin tinggi. Bagi ,laki-laki setidaknya di atas 45 tahun sedangkan perempuan di atas 55 tahun.

Namun, menurut dr Hatta kini trendnya mulai berubah dimana mereka yang masih muda juga dapat mengidap penyakit jantung koroner. 

Lalu faktor resiko kedua adalah gender. Uniknya, menurut pemaparan dr Hatta, laki-laki beresiko alami penyakit jantung koroner dibandingkan perempuan. 

Hal ini disebabkan karena hanya sedikit memiliki hormon estrogen. Hormon estrogen lebih banyak dimiliki wanita.

Baca juga: Sederet Manfaat Buah dan Daun Jambu Biji untuk Kesehatan, Baik untuk Kulit hingga Jantung