Operasi Bibir Sumbing Terbanyak di Masa Pandemi, Pusdokkes Polri Pecahkan Rekor Muri
Pelaksanaannya dilakukan serentak di lebih dari 38 RS Bhayangkara di berbagai daerah di Indonesia
Penulis: Willem Jonata
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Bakti sosial operasi bibir sumbing gratis untuk 1.000 anak-anak Indonesia pecahkan rekor MURI.
Kegiatan tersebut digelar dalam rangka menyambut HUT ke-75 Kedokteran dan Kesehatan Polisi Republik Indonesia (DOKKES POLRI) dan HUT ke-55 Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto.
Pelaksanaannya dilakukan serentak di lebih dari 38 RS Bhayangkara di berbagai daerah di Indonesia, dengan mengikuti protokol kesehatan Covid-19.
Museum Rekor Indonesia (MURI) memberi apresiasi kegiatan tersebut untuk kategori operasi sumbing terbanyak selama pandemi.
Baca juga: Pusdokkes Polri, Perapi dan Yayasan Smile Train Indonesia Lakukan Operasi Bibir Sumbing ke 750 Anak
Upacara penghargaan oleh MURI ini dilaksanakan, Selasa (15/6/2021) di Rumah Sakit Bhayangkara Pusat Raden Said Sukanto.
"Kegiatan kerjasama dengan Smile Train Indonesia ini, merupakan bagian dari dedikasi PUSDOKKES POLRI kepada negara Indonesia untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang lebih sehat, selaras dengan tema Hari Bhayangkara ke-75 DOKKES berbakti untuk POLRI bagi negeri,” kata Brigjen Pol. Dr. dr. Rusdianto, M.M., M.Si., DFM, Kepala Pusat Kedokteran Dan Kesehatan POLRI (KAPUSDOKKES).
Data menunjukkan setiap hari, ada 540 bayi di dunia yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing dan/atau celah langit-langit, yaitu kondisi terdapatnya celah di antara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan langit-langit pada masa perkembangan janin.
Baca juga: Setiap Tahun, Ada 9 Ribu Bayi Lahir dalam Kondidi Bibir Sumbing
Anak-anak dengan kondisi ini berpotensi mengalami komplikasi kesehatan, dan bahkan dapat membawa dampak negatif terhadap kehidupan sosial anak akibat stigma yang ada di masyarakat.
Mayjen TNI dr. Budiman, SpBP-RE, MARS, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) menjelaskan, anak-anak yang terlahir dengan kondisi bibir sumbing beresiko tinggi mengalami berbagai masalah kesehatan.
"Misalnya, seperti kesulitan makan, bernapas, mendengar, berbicara, serta beresiko tinggi mengalami malnutrisi. Jika kondisi ini tidak segera ditangani, akan berpengaruh terhadap tumbuh kembang dan kesehatan anak dalam jangka panjang, sehingga juga membawa dampak besar terhadap kualitas dan kemajuan suatu negara,” terangnya.
Baca juga: Operasi Bibir Sumbing Cegah Gangguan Psikologis Pada Anak, Pada Usia Berapa Dilakukan?
Sebagai upaya mengurangi resiko tersebut, Smile Train Indonesia, bermitra dengan ratusan rumah sakit, tenaga medis profesional, serta institusi-institusi lokal lainnya termasuk PUSDOKKES POLRI dan PERAPI, untuk melakukan layanan operasi gratis bibir sumbing.
Hal ini dilakukan agar layanan ini dapat menjangkau pasien dari seluruh Indonesia, bahkan di tengah pandemi yang penuh tantangan ini.
"Walaupun sempat tertunda dan harus menunggu lebih lama karena pandemi ini, kami bersyukur operasi gratis bibir sumbing ini dapat berjalan kembali, melalui kerjasama dengan PUSDOKKES POLRI dan PERAPI. Oleh karena itu, kami ingin berterima kasih dan memberikan selamat kepada PUSDOKKES POLRI dan PERAPI karena telah memberikan layanan operasi gratis bibir sumbing kepada lebih dari 1.000 anak-anak di seluruh Indonesia di masa adaptasi baru ini,“ kata Deasy Larasati, Country Manager Smile Train Indonesia.
Layanan Operasi Gratis Bibir Sumbing dilakukan selama periode di bulan Juni 2021. Per tanggal hari ini sebanyak lebih dari 1.000 pasien terdaftar, dan sebanyak 752 operasi telah berhasil dilaksanakan di 38 RS Bhayangkara dari seluruh Indonesia.
Hingga saat ini masih berlangsung kegiatan operasi di beberapa wilayah, termasuk RS Bhayangkara Jambi, RS Bhayangkara Semarang, RS Bhayangkara Banten, RS Bhayangkara Denpasar, RS Bhayangkara Mataram, RS Bhayangkara Ambon, RS Bhayangkara Palangkaraya, dan RS Bhayangkara Bandung.