Apa Itu Oximeter? Alat Ukur Saturasi Oksigen bagi Pasien Covid-19, Ini Harga dan Cara Menggunakannya
Mengenal Oximeter, alat untuk mengukur saturasi oksigen bagi pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri di rumah. Ini harga dan cara memakainya.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Arif Fajar Nasucha
"Kalau orang yang sehat itu biasanya angkanya sekitar 98 sampai 100 persen di oximeter."
"Karena itu, jika terinfeksi Covid-19, sangat penting memiliki oksimetri di rumah," kata Irfan.
Irfan juga menegaskan, saat level saturasi oksigen di bawah angka 95 persen, maka harus segera memeriksakan diri ke rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat.
Fungsi oximeter, kata Irfan, juga untuk mencegah terjadinya happy hipoxia yang tak terdeteksi sehingga bisa mengancam jiwa.
Happy hypoxia (silent hypoxemia) adalah kurangnya kadar oksigen di dalam jaringan darah, tetapi tanpa ada gejala yang muncul atau keluhan yang dirasakan pasien.
Happy hipoxia yang terjadi secara terus-menerus akan mengakibatkan organ tubuh akan terganggu fungsinya.
Terutama organ-organ penting tubuh, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Pasien Covid-19 yang tidak bergejala atau hanya memiliki gejala ringan juga bisa mengalami happy hipoxia karena menurunnya kadar saturasi oksigen yang tak disadari.
Jika tak segera diatasi, akibatnya bisa terjadi kegagalan organ yang tidak diketahui, dan bisa berujung pada kematian.
Harga Oximeter
Saat ini, ada berbagai merek oximeter di pasaran dengan harga yang cukup bervariasi.
Ketua Asosiasi Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Jakarta, Yoyon mengatakan, harga oximeter berkisar antara Rp 350 ribu hingga 600 ribu.
Ia meminta agar masyarakat tidak terkecoh dengan harga yang murah.
"Masyarakat jangan terkecoh dengan harga yang murah. Normalnya Rp 350 sampai 600 ribu," ujar Yoyon, Selasa (6/7/2021) malam.