Kandungan Herbal Ini Diyakini Bisa Cegah Risiko Terpapar Covid-19
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay, mengungkapkan, sekitar 30-40 persen pasien Covid-19 mengalami peningkatan d-dimer.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hasiolan Eko Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kombinasi kandungan Channa striata (ikan gabus) dan Curcuma xanthorrhiza (temulawak) diyakini mampu mencegah penularan virus Corona.
Selain itu dua kandungan itu disebut dapat mendukung pengobatan pasien terpapar covid-19, efektif dalam mengobati badai sitokin, dan menurunkan d-dimer pada pasien covid-19 yang kritis.
D-dimer merupakan fragmen protein yang membantu proses pembekuan atau penggumpalan darah, kaitannya dengan pasien Covid-19 adalah terjadinya infeksi virus yang dapat memicu penggumpalan darah.
Baca juga: Kandungan Herbal Ini Disebut Bisa Turunkan D-dimer Pasien Covid-19 dan Lawan Badai Sitokin
Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, Vito Damay, mengungkapkan, sekitar 30-40 persen pasien Covid-19 mengalami peningkatan d-dimer.
"Akibatnya saturasi oksigen bisa menurun dan bahkan pasien bisa perburukan kondisi klinisnya dengan cepat hingga meninggal," ujar dokter Vito.
Baca juga: 3.448 Pasien Covid-19 Dievakuasi ke Wisma Atlet Menggunakan Bus Sekolah
Penggumpalan darah ini dapat menimbulkan resiko yang membahayakan jika d-dimer meningkat, diantaranya:
1. Peradangan sistemik berupa demam tinggi, denyut jantung dan laju pernapasan cepat. Hal ini yang menjadi keluhan sesak pasien Covid-19 terjadi, serta jumlah sel darah putih yang abnormal.
Baca juga: Vaksin Etana Asal Indonesia Sudah Masuk Uji Fase Ketiga
2. Terjadi badai sitokin, yakni pelepasan protein sitokin yang terlalu berlebihan sehingga merusak sistem imun.
Badai sitokin mendapat perhatian lebih pada pandemi Covid-19 melanda hampir seluruh negara di dunia.
Badai sitokin tampaknya menjadi alasan utama beberapa peneliti mendalami gejala yang mengancam jiwa dari Covid-19, kondisi medis yang disebabkan oleh infeksi SARS-CoV-2.
Penelitian ilmiah mengkonfirmasi bahwa aktivasi kekebalan yang berlebihan dan badai sitokin sebagai penyebab cedera paru-paru pada Covid-19.
Aktivasi kekebalan yang berlebihan dan badai sitokin biasanya terjadi karena ketidakseimbangan dalam homeostasis radikal bebas dan komplikasi yang dikaitkan dengan penipisan glutathione pada pasien Covid-19.
Kombinasi tiga bahan alami dalam Onoiwa MX yang diproduksi di fasilitas terdaftar FDA, mendapatkan izin edar BPOM, dan terdaftar Halal MUI dapat mengobati badai sitokin dan menurunkan d-dimer pada pasien Covid kritis dan mencegah kematian Covid-19.
Adapun kandungan Channa striata (ikan gabus) dan Curcuma xanthorrhiza disebut terdapat dalam suplemen Onoiwa dan Rafa Khomsah.
Atas dasar khasiat itu, dua suplemen itu menjadi pilihan Phoenix (PT Dua Sigma Nusantara) saat menyalurkan donasi buat Komunitas Orphan Care Community (OCC) di Jakarta, Jumat (23/7).
CEO Phoenix, Robert Imanuel Nunuhitu, menyampaikan tujuannya memilih untuk mendonasikan suplemen itu karena khasiatnya .
Melalui komunitas, donasi turut disalurkan oleh Peter kepada beberapa panti asuhan di Jakarta, salah satunya Yayasan Kasih Mandiri Bersinar (YKMB) yang berdiri sejak 31 Mei 1996.
"Atas nama keluarga besar Phoenix, saya ingin menyampaikan rasa duka dan prihatin kami kepada anak-anak yang ditinggalkan oleh keluarganya karena terpapar covid-19 serta seluruh yayasan yang saat ini berjuang melewati masa-masa sulit demi nasib para anak yatim piatu. Melalui program CSR ini, saya berdoa semoga donasi ini menjadi berkah dan bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan," ujar Robert.