Nakes Perlu Edukasi Cara Aman Ibu Menyusui dan Pemberian ASI Eksklusif di Masa Pandemi
Saat ini banyak ibu menyusui yang khawatir tentang keamanan diri dan bayinya jika memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di masa pandemi
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini banyak ibu menyusui yang khawatir tentang keamanan diri dan bayinya jika memberikan ASI eksklusif kepada bayinya di masa pandemi Covid-19.
Mulai dari tentang prosedur Inisiasi Menyusui Dini (IMD) bagi ibu yang melahirkan di fasilitas kesehatan, lalu prosedur menyusui bagi ibu yang terinfeksi Covid-19.
Begitu juga halnya dengan prosedur menyusui bagi ibu yang memiliki bayi yang positif Covid-19, hingga pertanyaan mengenai apakah vaksinasi bagi ibu menyusui dapat mempengaruhi kualitas ASI mereka.
Di sisi lain, banyak tenaga kesehatan (nakes) yang tidak siap untuk berbagi informasi mengenai prosedur ini, karena terbatasnya pengetahuan mereka terkait hal ini.
Baca juga: CDC Amerika: Vaksin Covid-19 Aman Untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, Bidan Laurensia Lawintono, M.Sc., mengatakan bahwa terkait pentingnya peran nakes untuk mendorong suksesnya proses menyusui, para bidan yang ada di seluruh Indonesia harus mendukung pelaksanaan menyusui di fasyankes maupun klinik.
Baca juga: Tips Aman Vaksinasi Covid-19 untuk Wanita Hamil dan Ibu Menyusui
Ini karena 82,4 persen pelayanan antenatal care diberikan oleh para Bidan.
Menurutnya, jika para ibu menyusui berhasil memberikan ASI eksklusif untuk bayinya karena cukupnya informasi yang diperoleh, maka akan menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas, ini tentunya menjadi investasi di masa depan.
Baca juga: Perhatikan, Ini Jenis Makanan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Menyusui
"Menyusui adalah salah satu investasi terbaik untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesehatan, perkembangan sosial serta ekonomi individu dan bangsa," kata Laurensia, dalam webinar Halo DKT bertajuk 'Busui & Nakes Wajib Tahu : Kupas Tuntas Menyusui di Masa Pandemi', Kamis (12/8/2021).
Dokter Spesialis Anak dan Founder Sentra Laktasi Indonesia, dr. Utami Roesli, Sp.A., IBCLC., FABM, menyampaikan bahwa ada 10 langkah menuju keberhasilan menyusui saat pandemi.
Ini didasarkan pada evidence base practices yang dapat mendukung proses menyusui di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).
Yang pertama adalah kebijakan fasyankes untuk mendukung Ibu menyusui dengan tidak mempromosikan susu formula bagi bayi, botol dot maupun empeng.
Juga membuat panduan layanan dukungan menyusui.
"Lalu peningkatan kompetensi nakes, dengan melatih staf faskes agar kompeten untuk mendukung ibu menyusui dan menilai pengetahuan dan ketrampilan nakes," jelas dr. Utami.
Selanjutnya, diskusi dengan ibu hamil dan keluarganya tentang pentingnya manajemen menyusui pun bisa dilakukan.
Nakes juga bisa memfasilitasi kontak kulit dini antara ibu dan bayi selama minimal 1 jam serta mendorong ibu untuk memulai menyusui dini sesaat setelah melahirkan pada usia bayi kurang dari 1 jam.
"Kemudian mendukung ibu memulai untuk menyusui dini dan mempertahankan menyusui dan mengatasi masalah menyusui yang umum," kata dr. Utami.
Dokter Utami menambahkan, bayi hanya diberi ASI saja tanpa ditambahkan makanan atau minuman lain, kecuali atas indikasi medis.
"Nakes juga memungkinkan ibu dan bayi tetap dirawat bersama selama 24 jam setelah melahirkan," papar dr. Utami.
Lalu nakes dapat mendukung ibu mengenali dan merespons saat bayi menunjukkan tanda lapar.
"Selain itu, memberikan konseling pada ibu tentang penggunaan, bahaya dan resiko pemberian botol, dot dan empeng," tutur dr. Utami.
Yang terakhir adalah, 'Care after discharge' yakni berkoordinasi saat ibu pulang ke rumah.
Langkah ke-10 ini terkait pemberian informasi 'ke mana dan di mana' mereka bisa mendapatkan bantuan dukungan menyusui tepat waktu berkesinambungan, saat ibu dan bayi telah di rumah.