Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Jangan Berlebihan Komsumsi Suplemen Vitamin D, Bahaya untuk Ginjal

Tubuh memerlukan vitamin D. Namun saat asupan vitamin D berlebihan bisa berbahaya.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Jangan Berlebihan Komsumsi Suplemen Vitamin D, Bahaya untuk Ginjal
ISTIMEWA
Ilustrasi meminum vitamin. Jangan Berlebihan Komsumsi Suplemen Vitamin D, Bahaya untuk Ginjal 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tubuh memerlukan vitamin D. Namun saat asupan vitamin D berlebihan bisa berbahaya.

Sampai sekarang pun, belum ada bukti ilmiah kuat yang menyatakan suplemen vitamin D bermanfaat mencegah atau mengobati Covid-19.

Klaim berlebihan yang mengaitkan antara vitamin D dan Covid-19 turut menjadi perhatian Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban.

Ia mengatakan, berdasarkan World Health Oragnization (WHO) rata-rata kadar vitamin D penduduk Indonesia cukup rendah yakni 17,2.

Baca juga: 7 Manfaat Vitamin D: Dapat Mendukung Kesehatan Tulang hingga Menurunkan Risiko Diabetes

Baca juga: 2 Efek Samping Terlalu Banyak Konsumsi Suplemen Vitamin C, Bisa Timbulkan Gangguan Pencernaan

Padahal, kadar normal vitamin D dalam tubuh itu antara 30 hingga 60 nanogram per mililiter.

"Tapi, bukan berarti tiap hari kita harus konsumsi suplemen vitamin D. Tetaplah konsumsi sesuai kebutuhan," ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialisasi Hematologi Onkologi Medik ini mengatakan, jumlah vitamin D harian yang direkomendasikan adalah 400 IU untuk anak hingga usia 1 tahun, 600 IU untuk usia 1–70 tahun, dan 800 IU untuk usia 70 ke atas.

"Kalau tes kadar vitamin D yang dilakukan dengan tes darah Anda normal, ya tidak perlu lagi mengonsumsi suplemen," ungkap Prof Zubairi.

Zubairi Djoerban
Zubairi Djoerban (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Sebab, calon vitamin D sebenarnya sudah ada di bawah kulit kita, sebagai orang Indonesia, yang mendapat sinar matahari cukup sepanjang tahun.

"Sehingga, kalau tubuh kita terpapar sinar matahari sedikit saja, maka hal itu sudah mencukupi kebutuhan vitamin D," jelas Prof Zubairi.

Selain dengan berjemur, vitamin D bisa didaparkan dari sumber makanan seperti susu atau kuning telur.


"Namanya suplemen, kan sebetulnya tidak diperlukan," pesan dia.

Ia mengingatkan, hindari konsumsi suplemen vitamin D dosis tinggi. Apalagi melebihi 4 ribu IU per hari.

"Itu berbahaya, yang akan menyebabkan gangguan kesehatan. Bahkan dalam jangka panjang bisa merusak ginjal," kata dia.

Adapun gejala keracunan akibat dosis suplemen vitamin D yang berlebihan adalah muntah, mual, sakit perut, atau sariawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas