Dokter Anak Minta Masyarakat Percaya BPOM Soal Keamanan Pangan, Termasuk Galon Guna Ulang
Dokter Farabi mengatakan bahwa selama kemasan galon guna ulang dinilai masih sesuai dengan aturan BPOM silakan digunakan
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berkaitab masalah keamanan pangan, termasuk makanan dan minuman yang dikemas dalam beragam kemasan termasuk aneka kemasan plastik, dokter spesialis anak Dr dr Farabi El Fouz SpA MKes meminta masyarakat untuk percaya kepada apa yang sudah ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selama kemasan makanan itu digunakan sesuai dengan anjuran BPOM, termasuk air kemasan galon guna ulang masyarakat tidak perlu khawatir karena semua makanan dan minuman yang ada dalam kemasan itu akan dijamin keamanannya.
Dia juga membantah penggunaan kemasan galon ulang itu berbahaya.
Menurutnya, dia hanya mengingatkan masyarakat agar menggunakan kemasan itu sesuai dengan tata cara yang diatur BPOM.
“Jadi, jangan sampai orang salah mengerti mengenai apa yang saya sampaikan. Saya tidak pernah melarang masyarakat untuk menggunakan air galon guna ulang,” jelasnya.
“Saya sendiri juga mengkonsumsi air dengan kemasan menggunakan galon guna ulang, tapi dengan cara-cara yang benar seperti yang disampaikan BPOM.
Intinya, saya mendukung apa yang telah disampaikan BPOM,” katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (22/8/2021).
Baca juga: Anggota Komisi IX Apresiasi BPOM Serahkan Sertifikat CPOB Vaksin Merah Putih Buatan Unair
Dokter Farabi mengatakan bahwa selama kemasan itu sesuai dengan aturan BPOM silakan digunakan.
“Tapi kalau misalnya tidak sesuai ya jangan.
Jadi, selama BPOM yang ngeluarin arahan kita harus ikuti.
Kalau BPOM sudah mengatakan kemasan itu aman, itu sudah jaminan mutu pasti aman. Karena BPOM kan pelindung kita sebagai masyarakat,” kata Farabi.
Dia menegaskan kalau sudah terdaftar di BPOM, bahan pangan itu tidak mungkin berbahaya untuk digunakan.
“Tidak mungkin apa yang disampaikan BPOM itu salah, karena BPOM itu punya alat lebih canggih dan ahlinya juga lebih banyak, ujarnya.
Pakar polimer dan plastik ITB, DR Ahmad Zainal, mengatakan bahwa dalam proses pembuatan kemasan plastik memang menggunakan aneka bahan kimia berbasis minyak bumi, namun ketika monomer atau komponen bahan plastik tersebut telah menjadi polimer (ikatan) plastik maka sifatnya telah berubah.